Senin 22 Jun 2020 08:10 WIB

Polisi Ringkus Pegawai BMT yang Tipu Nasabah Milaran Rupiah

Pegawai BMT diduga melakukan penipuan pada ratusan nasabah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
BMT.
Foto: Republika/ Wihdan
BMT.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banyumas berhasil meringkus pegawai BMT yang diduga melakukan penipuan pada ratusan nasabah. ''Tersangka kami tangkap setelah mendapat adanya laporan para nasabah yang mengaku menjadi korban penipuan,'' jelas Kasatreskrim Polresta Banyumas, AKP Berry, Sabtu (20/6).

Dari pemeriksaan, pelaku mengaku telah melakukan penipuan terhadap nasabah BMT Insan Mandiri Ajibarang Kabupaten Banyumas yang menjadi tempatnya bekerja.  ''Dia mengaku ada ratusan nasabah yang menjadi korban penipuan dengan nilai kerugian sekitar Rp 2,5 miliar,'' jelasnya.

Meski demikian, AKP Berry mengaku pihaknya masih melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap keterangan korban. ''Nanti kita kroscek dengan korban dan pihak manajemen BMT,'' katanya.

Modus penipuan yang dilakukan tersangka, menurut Kasatreskirm, dilakukan dengan mengiming-imingi korban dengan bunga simpanan yang tinggi. Namun dana simpanan yang kemudian disetorkan nasabah BMT tidak dimasukkan dalam pembukaan BMT, melainkan masuk ke kantong pribadi,

Adanya kasus ini, terkuak setelah ratusan nasabah mendatangi kantor BMT Insan Mandiri yang berlokasi komplek di Terminal Ajibarang. Mereka menuntut uang simpanannya dikembalikan, karena sejak beberapa waktu terakhir merasa kesulitan menarik kembali uangnya.

''Kami menyimpan uang di BMT Insan Mandiri karena janji diberikan bunga tinggi. Terlebih kalau simpanannya dalam bentuk deposito,'' jelas Eko Daryono, salah seorang nasabah di BMT tersebut yang menyimpang uang di BMT tersebut lebih dari Rp 100 juta.

Dia mengaku menyimpan uang di BMT tersebut, melalui salah seorang pegawainya yang berinisial ES. Namun belakangan mulai curiga ada yang beres dengan uang simpanannya, karena saat akan menarik dana melalui ES, tidak pernah bisa dicairkan. ''Sudah beberapa kali saya minta agar uang simpanan saya dicairkan. Tapi selalu dijawab sedang ada wabah Covid, sehingga uang belum bisa ditarik,'' katanya.

Belakangan dia mendapat informasi banyak nasabah yang mengalami nasib serupa. ''Karena itu, saya dan nasabah lain datang ke BMT untuk mengetahui secara pasti kenapa uangnya tak bisa dicairkan,'' katanya.

Belakangan diketahui, bahwa uang simpanan yang dia titipkan melalui ES, ternyata tidak disetorkan ke BMT. Sedangkan kartu deposito yang diberikan ES, merupakan kartu deposito yang dipalsukan.

Hal itu diketahui dari penjelasan Manajer BMT Insan Mandiri, Toidin, saat menemui para nasabah. Dia bahkan mengaku terkejut, karena banyak nasabah datang ke kantornya untuk menarik dana simpanan. Saat dilayani petugas, akhirnya diketahui bahwa kartu dan slip setoran yang diberikan nasabah, berbeda dengan yang dikeluarkan kantor.

Dari data nasabah yang hendak menarik uangnya, Toidin memperkirakan dana yang digelapkan tersangka ES mencapai sekitar Rp 2 miliar. ''Kartu deposito dan slip setoran yang diberikan nasabah, diduga merupakan hasil mencetak sendiri dengan memalsukan tanda tangan saya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement