Senin 22 Jun 2020 06:52 WIB

Sebanyak 168 Pesantren di Jatim Terima Bantuan Alkes

Gubernur telah menetapkan protokol kesehatan untuk santri yang akan kembali ke pondok

Rep: zahrotul oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
Panitia mendata sejumlah santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Banten yang akan kembali ke kampus mereka di Ponorogo di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Jumat (19/6/2020). Sebanyak 412 santri Ponpes Modern Darussalam Gontor asal Banten kembali ke kampus mereka di Jatim dengan menggunakan 23 bus untuk melanjutkan pelajaran mereka dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Foto: ANTARA /Asep Fathulrahman
Panitia mendata sejumlah santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Banten yang akan kembali ke kampus mereka di Ponorogo di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Jumat (19/6/2020). Sebanyak 412 santri Ponpes Modern Darussalam Gontor asal Banten kembali ke kampus mereka di Jatim dengan menggunakan 23 bus untuk melanjutkan pelajaran mereka dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim secara bertahap terus memberikan bantuan alat kesehatan (alkes) guna penegakan protokol kesehatan anticovid-19 kepada pondok pesantren se-Jatim.

Bantuan itu disalurkan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren, jelang kembalinya para santri untuk kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren di era tatanan hidup normal baru atau new normal.

Dengan bantuan tersebut, diharapkan para pengasuh dan para santri bisa menerapkan pendisiplinan protokol kesehatan di lingkungannya. Dengan begitu, setiap Ponpes bisa menjadi pesantren tangguh.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, total sudah ada 168 pondok pesantren yang menerima bantuan alat kesehatan anticovid-19. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam inisiasi kampung tangguh ada ampuan dari TNI dan juga Polri. Harapannya ketangguhan yang dibangun bisa berkelanjutan bahkan setelah masa pandemi covid-19. "Pesantren tangguh kita bangun untuk menjadi pesantren yang bersih, pesantren yang sehat, dan pesantren yang TOPP atau tanaman obat pondok pesantren," kata Gubernur Khofifah dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (22/6).

Bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan yang diserahkan Pemprov Jatim ke pesantren di antaranya berupa, masker kain, sprayer elektrik (alat penyemprot disinfektan), baju hazmat (alat pelindung diri), thermal gun (alat pengukur suhu badan), hand sanitizer, lysol, kacamata goggle, face shield, sepatu boot, tempat cuci tangan, dan sarung tangan latex. Semua pondok juga diberi vitamin C, paket sembako dan dompet kesehatan Covid-19. 

Khusus terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan pondok pesantren, Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 188/3344/101.1/2020 tentang Pelaksanaan Kembalinya Santri ke Pondok Pesantren dalam Masa Darurat Covid-19 di Jatim.  

Dalam surat tertanggal 29 Mei 2020 itu, gubernur telah menetapkan protokol kesehatan untuk santri yang akan kembali ke pondok. Protokol dimulai dari rumah hingga protokol saat beraktivitas di lingkungan pesantren.

Dalam suratnya gubernur juga menegaskan, proses kembalinya santri ke pondok pesantren harus dilakukan secara hati-hati dengan menjadikan kaidah keselamatan jiwa dan raga atau hifdzun nafs sebagai prinsip utama dalam penerapan protokol kesehatan  Covid-19.  "Kaidah hifdzun nafs atau Menjaga keselamatan jiwa dan raga ini harus lebih diutamakan dibanding pertimbangan lainnya," lanjut Khofifah. 

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim yang juga Gugus Tugas Promotif Preventif Penanganan Covid-19 Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, 168 pesantren yang sudah didistribusikan bantuan terinci atas nama Pondok Pesantren Tangguh Lirboyo Kediri, Ponpes Al-Falah Ploso, Ponpes Tebuireng Jombang, Ponpes Tambak Beras Jombang, Ponpes Gersempal Sampang, dan Ponpes Al-Hikam Malang.

Kemudian sebanyak 10 pesantren di kabupaten Lamongan. Di antaranya, Ponpes Al-Ma'ruf, Ponpes Matholiul Anwar, Ponpes Al-Mu'awanah, Ponpes Darul Fiqih, Ponpes Miftahul Qulub, Ponpes Tanwirul Qulub dan Ponpes Tanwirul Ghoyyi juga sudah didistribusikan bantuan serupa. Begitu juga 108 pondok di Malang Raya dan 45 pondok di Kabupaten Probolinggo. "Jumlah bantuan masing-masing item disesuaikan dengan jumlah santri di setiap pondok," ujar Suban. 

Berdasar data Kanwil Kemenag Jatim, jumlah Ponpes di Jatim saat ini sebanyak 4.718. Sedang jumlah santrinya sebanyak 928.363 orang. Dari jumlah tersebut, santri yang bermukim sebanyak 634.550 orang dan santri yang tidak bermukim sebanyak 293.813 orang. Adapun jumlah pengasuh pondok pesantren di Jatim sebanyak 52.759 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement