Ahad 21 Jun 2020 20:27 WIB

3 Tahun Putra Mahkota MBS, Arab Saudi Makin Tangguh

Tiga tahun sudah penobatan Mohammed bin Salman (MBS) sebagai putra mahkota Arab Saudi

Rep: Arabnews/ Red: Elba Damhuri
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman
Foto: AP Photo/Jacquelyn Martin
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Faisal J Abbas*

Dalam beberapa tajuk rencana kami tahun lalu, Arab News menyambut penunjukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) sebagai mosi percaya pada generasi muda Arab Saudi. Dan kami memperkirakan reformasi yang cepat dan berjangkauan luas akan menembus setiap sudut Kerajaan.

Ya, kami tidak salah, kan?

Seperti yang kami laporkan dalam liputan khusus kami pada ulang tahun ketiga pengangkatan MBS sebagai putra mahkota, baik ruang lingkup dan langkah perubahan di Kerajaan Arab Saudi telah berjalan menakjubkan. 

Perempuan bisa mengemudi, dan itu hanya satu lapisan dari seluruh langkah pemberdayaan perempuan; bioskop telah dibuka kembali, sekali lagi hanya lapisan gula pada kue industri hiburan Saudi yang tumbuh dengan cepat.

BACA JUGA: Arab Saudi Siap Promosi Wisata Musim Panas

Eksekutif event olahraga global sedang antre untuk membawa event mereka datang ke Kerajaan Saudi --dari sepak bola, tinju hingga golf dan balap motor.

Arab Saudi membuka warisan peradaban dan budayanya yang tak tertandingi untuk pariwisata internasional. Prakarsa Investasi Masa Depan telah membawa elite bisnis dunia datang ke Riyadh, melihat sendiri bagaimana putra mahkota telah mendorong penciptaan negara modern Saudi abad ke-21.

Jika ada dari elite bisnis yang ingin tinggal di sini dan bekerja, mereka dapat melakukannya juga, berkat izin residensi Iqama yang baru.

Tentu saja, tidak ada yang pernah mengatakan ini berjalan akan mudah. Tidak terhindarkan telah ada bentrokan di jalan. 

Tetapi sejauh ini masing-masing telah dinegosiasikan dengan gaya generasi muda Kerajaan, dan meminta bantuan aliansi yang telah dipupuk oleh putra mahkota. 

Ketika kejatuhan ekonomi akibat pandemi virus corona menurunkan permintaan global minyak, Arab Saudi dan Rusia memulihkan stabilitas pasar dengan kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang pengurangan produksi. 

Ketika serangan pesawat tak berawak dan rudal merobohkan dua fasilitas pemrosesan Saudi Aramco tahun lalu, musuh-musuh Kerajaan dengan gembira meramalkan kerusakan jangka panjang. Tetapi, mereka tidak memperhitungkan kecerdasan insinyur muda Saudi Aramco, yang memulihkan produksi penuh dalam waktu kurang dari tiga minggu.

BACA JUGA: Mengapa Mereka Begitu Membenci Arab Saudi?

Masih banyak yang harus dilakukan dalam lingkungan yang menantang ini. Di tengah penurunan ekonomi akibat pandemi virus corona, beberapa target Visi 2030 yang ambisius perlu diatur ulang. 

Tetapi, siapa pun yang berpikir generasi baru Arab Saudi tak akan bangkit menghadapi tantangan itu, mereka belum memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di Saydi selama tiga tahun terakhir ini.

BACA JUGA: Turki Mulai Pakai Mata Uang Yuan China

*Faisal J Abbas adalah pemimpin redaksi Arab News

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement