Ahad 21 Jun 2020 11:36 WIB

Ponaryo: Para Pemain tak Sabar Segera Merumput

Namun, Ponaryo pun mengkhawatirkan para pemain tak bisa menjaga protokol kesehatan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Ponaryo Astaman
Foto: FOTO ANTARA/M Agung Rajasa
Ponaryo Astaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manajer Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman mengakui, para pemain sudah tak sabar kembali merumput setelah kompetisi dihentikan sejak Maret lalu karena corona. Latihan kelompok turut dihentikan dan hanya digelar mandiri secara virtual.

Sehingga untuk mengobati ketidaksabarannya itu, para pemain banyak yang bermain di lingkungannya dengan siapa saja. Namun Ponaryo sendiri mengkhawatirkan para pemain tak bisa menjaga protokol kesehatan Covid-19.

Ponaryo mengatakan, rencananya kompetisi akan digelar kembali antara September atau Oktober dan latihan akan dimulai pada Agustus. Menurutnya hanya ada beberapa hal yang berbeda nantinya ketika kompetisi digelar kembali dibandingakan sebelum Covid-19.

“Format kompetisinya sepertinya akan berubah berbasis zona hijau, di hotel juga diatur,” kata mantan pemain PSM itu, dalam talkshow “Olahraga yang Tertunda” yang digelar secara virtual oleh BNPB, Ahad (21/6).

Ponaryo menyadari sepak bola adalah olahraga populer di masyarakat yang selalu menciptakan kerumunan besar. Ia pun mengakui sulit mengontrol jumlah orang yang terlibat. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi konsen semua pihak. Ia mengimbau protokol kesehatan dijalankan sehingga kegiatan sepak bola tak menjadi klaster Covid-19.

Ponaryo juga menyinggung mengenai teknis dalam pertandingan ketika kompetisi kembali bergulir. Menurutnya, kemungkinan besar akan mengikuti aturan yang diterapkan oleh liga-liga di Eropa, seperti memakai masker ketika tidak bermain dan pemain tidak boleh berjabat tangan untuk menghindari kontrak fisik. Begitu juga dengan selebrasi gol harus jaga jarak. “Tapi memang kalau sudah main kadang lupa,” ujarnya.

Menanggapi kemungkinan kompetisi akan berlangsung tanpa penonton, Ponaryo mengatakan, untuk saat ini harus dilakukan demi kesehatan dan keselamatan. Meskipun ia menyadari bahwa pertandingan tertutup pasti berdampak secara bisnis.

Meski sedang pandemi, gairah masyarakat untuk berolahraga tinggi. Ponaryo mengimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan agar Covid-19 segera berakhir. Sebisa mungkin menghindari olahraga di tempat umum yang rentan terjadi penularan.

“Kalau bisa di rumah, dilakukan di rumah. Kan kepentingan eksistensi dan olahraga beda. Berolahraga kalau tujuamnya sehat lakukan di tempat yang sehat,”  jelas Ponaryo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement