Ahad 21 Jun 2020 09:13 WIB

Bandara Soekarno Hatta Jadi Bandara Pertama Terapkan A-CDM

A-CDM menghubungkan stakeholder dalam satu platforn digital.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Calon penumpang beraktivitas di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi).
Foto: FAUZAN/ANTARA FOTO
Calon penumpang beraktivitas di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II menyiapkan sistem Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) demi peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional penerbangan menghadapi pandemi global Covid-19. Pada tahap awal, sistem ini diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta

A-CDM ialah sistem kolaborasi antara operator bandara (PT AP II), penyedia jasa navigasi penerbangan (AirNav Indonesia), maskapai, penyedia jasa ground handling dan stakeholder lainnya guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam operasional penerbangan.

Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan, AP II secara proaktif perlu melakukan adaptasi digital dalam proses bisnisnya. Dengan begitu, ada efektifitas dan efisiensi operasional di tengah pandemi Covid-19 ini. "Kami ingin kolaborasi stakeholder dapat ditingkatkan ke level lebih tinggi," kata Awaluddin dalam keterangan pers pada Republika, Sabtu (20/6).

A-CDM belum pernah diimplementasikan di Indonesia dan Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara pertama yang menerapkan konsep tersebut.

Sebagai bagian implementasi A-CDM, stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta akan terhubung di satu platform digital yang memuat berbagai data terkait operasional bandara dan penerbangan.

PT AP II selaku operator Soekarno-Hatta misalnya menyediakan informasi penerbangan secara realtime. Termasuk rencana lokasi parkir bagi pesawat dan gate keberangkatan penumpang secara realtime.

"Operator bandara akan berperan seperti ketua komite di dalam A-CDM ini sehingga juga mengawasi jalannya koordinasi di dalam A-CDM," ujar Awaluddin.

Sedangkan maskapai menyediakan rencana penerbangan secara realtime termasuk jenis pesawat dan jumlah penumpang. Maskapai juga menyediakan informasi mengenai target waktu pesawat siap beranjak dari tempat parkir (Target Off-Block Time/TOBT) untuk diberangkatkan.

Adapun AirNav Indonesia menyediakan informasi mengenai penggunaan runway yang sedang digunakan, rencana penggunaan runway, kapasitas runway, dan informasi lainnya terkait lalu lintas penerbangan.

"Melalui kolaborasi yang lebih erat lewat A-CDM maka efesiensi dan efektifitas dapat dicapai," ucap Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement