Sabtu 20 Jun 2020 20:35 WIB

Arab Saudi Dukung IAEA Periksa Situs Nuklir Iran

Arab Saudi menduking keinginan IAEA memeriksa situs nuklir di Iran.

Rep: Arabnews/ Red: Elba Damhuri
Foto menunjukkan bagian atas dari fasilitas nuklir reaktor air berat Arak, 250 kilometer barat daya ibu kota Teheran, Iran.
Foto: Mehdi Marizad/Fars News Agency via AP
Foto menunjukkan bagian atas dari fasilitas nuklir reaktor air berat Arak, 250 kilometer barat daya ibu kota Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyambut usulan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai resolusi yang menyerukan Iran untuk memberikan akses pengawas ke situs-situs yang diduga menyimpan atau menggunakan bahan nuklir yang tidak diumumkan.

Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara anggota PBB menyerukan Iran dalam sebuah resolusi pada Jumat untuk berhenti menolak akses IAEA ke dua bekas lokasi nuklir.

Kerajaan Arab Saudi menyatakan mendukung resolusi ini karena itu merupakan langkah penting dan serius dalam upaya melawan pelanggaran Iran terhadap perjanjian internasional terkait program nuklirnya,

Gubernur Arab Saudi untuk IAEA Pangeran Abdullah bin Khalid bin Sultan mengatakan hal itu beberapa saat setelah keputusan IAEA keluar. Resolusi itu diajukan oleh Prancis, Jerman, dan Inggris.

Awal pekan ini, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengulangi kekhawatirannya di mana selama lebih dari empat bulan Iran telah menolak akses inspekturnya ke dua lokasi nuklir. IAEA ingin mengklarifikasi ke Iran tentang pertanyaan kemungkinan bahan nuklir yang tidak diumumkan.

Kegiatan di situs tersebut diperkirakan dilakukan pada awal 2000-an, sebelum Iran menandatangani perjanjian nuklir pada 2015.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement