Sabtu 20 Jun 2020 18:53 WIB

Penderita Diabetes Tipe 1 Berisiko Makin Parah Akibat Covid

Penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami peningkatan gejala jika tertular Covid

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami peningkatan gejala jika tertular Covid-19. (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami peningkatan gejala jika tertular Covid-19. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami peningkatan gejala dan penyakit ketika tertular Covid-19. Hal itu disampaikan organisasi Diabetes Care dalam laporan terbarunya.

Diabetes memang dikenal melemahkan sistem imunitas hingga sulit menangkal Covid-19. Bahkan jika tertular Covid-19, penderita diabetes tipe 1 bisa makin kesulitan mengatur tingkat gula darah. Kondisi ini bisa mengarah pada ketoacidosis atau komplikasi fatal karena tingginya gula darah.

Baca Juga

Dari penelitian, ketoacidosis bisa diakibatkan karena infeksi seperti Covid-19. Bahkan ada temuan ketoacidosis pada hampir separuh dari seluruh kasus Covid-19 terkonfirmasi.

"Pada titik ini penting bagi penderita diabetes tipe 1 untuk sering mengecek gula darah dan menjaganya tetap terkontrol," kata profesor kesehatan Universitas Emory Venkat Narayan dilansir ABC pada Sabtu (20/6).

 

"Penderita diabetes tipe 1 secara umum memang berisiko tinggi tertular Covid-19 beserta komplikasinya dan dua kali terancam meninggal dunia akibat Covid-19 dibanding orang tanpa diabetes," lanjut Narayan.

Penelitian ini memang difokuskan pada penderita diabetes tipe 1 yang diduga atau terjangkit Covid-19. Subjek penelitian kali ini mayoritas berusia 20 tahun ke atas. "Covid-19 memang penyakit infeksi yang lebih serius dari sekedar influenza saja," ucap Narayan.

Namun hasil penelitian ini baru bersifat sementara hingga butuh penelitian lebih komprehensif lagi. Sementara ini disimpulkan, penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami gula darah tinggi dan ketoacidosis akibat Covid-19.

"Perlu lebih banyak riset lagi sebelum bisa tahu pasti risiko sebenarnya bagi penderita diabetes tipe 1," tambah Narayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement