Sabtu 20 Jun 2020 14:11 WIB

Al Azhar Kecam Pernyataan Politikus Austria tentang Alquran

Politikus Austria menyebut Alquran lebih berbahaya dari virus corona.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Al Azhar Kecam Pernyataan Politikus Austria tentang Alquran.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Al Azhar Kecam Pernyataan Politikus Austria tentang Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Islamic Center Al Azhar Mesir mengecam pernyataan yang dilontarkan seorang politisi sayap kanan Austria baru-baru ini tentang Alquran. Dalam sebuah pernyataan, Islamophobia Watch milik Al Azhar mengecam hal itu sebagai permusuhan terhadap Islam dan Muslim.

Pernyataan politikus Austria itu dinilai hanya mengarah pada perpecahan di tengah masyarakat. Selain itu komentar itu dinilai membenarkan kekerasan dan tindakan teroris terhadap Muslim oleh kelompok sayap kanan dan ekstremis Austria dan Eropa. 

Baca Juga

Sebelumnya, Ketua Partai Kebebasan Kanan Austria (FLO), Norbert Hofer mengatakan dalam sebuah rapat pemilihan umum bahwa Alquran lebih berbahaya dari virus corona. Pernyataan itu pun memantik reaksi dari Partai Sosial Demokrat Austria (SPO) dan Komunitas Agama Islam di Austria (IGGO).

"Saya tidak takut corona. Corona tidak berbahaya. Alquran lebih dari itu," kata Hofer selama rapat pemilihan umum di Wina yang dihadiri ratusan pendukung FPO seperti dilansir Iqna.ir, Sabtu (20/6).   

Komunitas Muslim di Austria mengatakan akan melaporkan Hofer atas pidato kebencian dan hasutan. Presiden IGGO, Umit Viral mengatakan Hofer telah menghina seluruh populasi Muslim dengan pernyataan itu.

“Dia jelas tak belajar apa pun dari masa lalu dan ingin membuka luka baru. Dalam masyarakat yang beradab, penggelinciran Hofer harus mengarah pada alasan!” kata Vural.

Dia menekankan pernyataan membandingkan semacam itu tidak memiliki tempat di Austria dan merusak toleransi sosial dan perdamaian agama. Anggota dewan kota Wina, Omar Al-Raqi (SPO) juga mengatakan pada saat seluruh dunia memerangi diskriminasi pernyataan Hofer justru tidak dapat dipercaya.

"Selain 'Black Lives Matter' kita harus memulai kampanye baru dengan moto masalah hak-hak Muslim, kata  Al Raqi yang sedang mempertimbangkan mengambil tindakan hukum terhadap politikus Austria itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement