Jumat 19 Jun 2020 23:59 WIB

TGPP: Covid-19 di Sultra Bertambah 3 Menjadi 329 Orang

Tiga tambahan kasus Covid-19 di Sultra masih memiliki hubungan keluarga

Sejumlah warga mengantre untuk melakukan rapid test gratis di posko gugus tugas COVID-19 di RS Bahteramas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (2/6/2020). Pihak gugus tugas Sulawesi Tenggara menargetkan rapid test gratis kepada 1
Foto: ANTARA/JOJON
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan rapid test gratis di posko gugus tugas COVID-19 di RS Bahteramas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (2/6/2020). Pihak gugus tugas Sulawesi Tenggara menargetkan rapid test gratis kepada 1

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyampaikan bahwa kasus baru konfirmasi positif COVID-19 di daerah itu bertambah tiga orang sehingga total kasus terkonfirmasi positif hingga Jumat (19/6) menjadi 329 orang.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal, di Kendari mengatakan, ketiga kasus baru tersebut masing-masing berasal dari Kota Baubau, Kabupaten Kolaka dan Konawe.

"Hari ini kita kembali penambahan kasus baru. Rincian kasus baru sendiri terdiri dari Kabupaten Kolaka satu orang. Ini adalah kontak erat kasus Kolaka 7, 8 dan 9, masih hubungan keluarga," kata Rabiul di Posko Gugus Tugas COVID-19 Sultra.

Berikutnya, Kabupaten Konawe satu orang. Rabiul mengungkapkan bahwa pasien tersebut adalah kontak erat dari kasus Konawe ke-11.

"Terakhir Kota Baubau satu orang. ini adalah PDP dirawat dengan sebuah penyakit karena ada tanda-tanda gangguan saluran nafas akhirnya dilakukan pemeriksaan swab dan dilakukan dengan pemeriksaan cepat tes molekuler hasilnya konfirmasi positif," jelas Rabiul.

Ketua Ikatan Dokter (IDI) Sultra ini juga menjelaskan tidak ada penambahan kasus baru, yakni tetap sebanyak 204 orang. Sementara yang meninggal juga tidak ada penambahan yakni tetap sebanyak 5 orang.

Selain itu, Dokter yang akrab disapa Dokter Wayonk ini juga mengungkapkan bahwa jumlah pasien COVID-19 di daerah itu yang tengah menjalani perawatan isolasi atau karantina hingga saat ini sebanyak 120 orang.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa makna dari normal baru atau tatanan baru kehidupan produktif itu bukan berarti bahwa status pandemi telah berakhir. Tetapi ini adalah sebuah transisi menuju kehidupan masyarakat produktif," ungkapnya. Sehingga ia mengimbau agar seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan diantaranya selalu menggunakan masker, jaga jarak dan sering mencuci tangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement