Jumat 19 Jun 2020 20:14 WIB

Canizares Heran Soal Perubahan Sikap Politik Guardiola

Guardiola dinilainya kerap berbicara buruk tentang Spanyol dan mendukung Katalunya.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Pep Guardiola
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pep Guardiola

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan kiper Barcelona Santiago Canizares mengenang kembali hubungannya dengan Pep Guardiola. Dia mengaku tidak bisa membaca pikiran dan sikap Guardiola yang dinilainya berubah soal pandangan politik. Guardiola dinilainya kerap berbicara buruk tentang Spanyol yang bersitegang dengan tempat kelahirannya, daerah otonomi Katalunya. Guardiola terang-terangan mendukung referendum Katalunya pada akhir 2017 silam.

"Saya ingat ketika tahun 1992, Guardiola berbicara pada kami soal politik dengan cara moderat. Kami bahkan bisa bercanda soal itu dengan afeksi. Soal politik itu bisa dibicarakan dengan gurauan," kata Canizares dalam pembicaraannya dengan Mister Chip di Twitter, seperti dilansir dari laman AS, Jumat (19/6).

Baca Juga

Menurut dia, andai ada yang berpikirkan ekstrem, itu menjadi godaan ringan saja. Sejauh yang ia ingat, pembicaraan soal politik bersama Guardiola saat sama-sama membela timns Spanyol penuh kesenangan, tak ada hubungan dengan sejarah atau apa pun. Namun sekarang berubah, dia mengaku tidak bisa lagi saling menoleransi.

"Dia berkata bahwa dia jatuh cinta pada Katalunya. Saya belum pernah melihatnya tidak nyaman di tim nasional (Spanyol) baik dia maupun orang lain," katanya.

Canizares hanya pernah mengingat Oleguer, bek Barcelona yang memenuhi panggilan timnas Spanyol hanya untuk menyampaikan kepada pelatih Luis Aragones kalau ia tak mau bergabung. Oleguer dikenal punya pandangan politik yang keras membela Katalunya.

"Saya tak pernah melihat Guardiola seperti itu. Dia selalu senang memenuhi panggilan timnas Spanyol. Pernah sekali kami menangis saat Spanyol kalah. Saya tak pernah menyaksikan dia menentang timnas," beber Canizers.

Setelahnya, Canizares dan Guardiola tidak pernah berhubungan lagi. Dia mengatakan, hanya Guardiola yang tidak ada dalam grup obrolan skuat Spanyol yang menjuarai Olimpade 1992 di Barcelona.

Canizares mencoba memahami kesibukan Guardiola. Sebab di antara mereka, Guardiola yang paling terkenal sekarang. Ia berpikir Guardiola banyak tekanan dan tak mau menghabiskan waktunya. Namun ia heran kenapa Guardiola tak bergabung karena sosok seperti Luis Enrique dan Abelardo yang juga pernah membela Barcelona ada di grup obrolan tersebut.

"Saya merasa sangat buruk ketika dia berbicara buruk tentang Spanyol. Saya telah bersamanya di tim nasional dan kami menangis ketika kami tersingkir di Boston. Saya tidak tahu kapan otaknya berubah," kata Canizares.

Ia percaya ada yang mempengaruhi pelatih Manchester City ini. Sebab, Canizares mengenal Guardiola sebagai sosok yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement