Jumat 19 Jun 2020 18:57 WIB

Longsor di Garut, Sembilan KK Mengungsi

Hujan deras menyebabkan longsor terjadi di Garut, Jumat (19/6).

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cimuncang, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, pada Jumat (19/6). Akibat kejadian itu, sedikitnya sembilan kepala keluarga (KK) harus mengungsi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat pagi. Diperkirakan, penyebab tanah longsor itu adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah itu sejak Kamis (18/6).

Baca Juga

"Sembilan unit rumah terancam terbawa longsor," kata dia, Jumat.

Kendati demikian, Tubagus mengatakan, kejadian itu tak menimbulkan korban jiwa. Menurut dia, satu orang sempat terbawa longsor, tapi akhirnya dapat menyelematkan diri. Kondisi warga itu, saat ini masih dalam keaadaan syok.

Ia menambahkan, berdasarkan petugas di lapangan, pergerakan tanah masih terjadi hingga Jumat siang. Sementara warga yang tinggal di wilayah terancam diungsikan ke tempat yang aman.

"Warga yang terdampak sudah di evakuasi ke tempat yang aman," kata dia.

Tubagus mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan kerugian akibat kejadian itu. Saat ini, petugas masih melakukan pendataan di lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement