Jumat 19 Jun 2020 17:33 WIB

Tim SAR Temukan Anak Korban Tenggelam di Sungai Plosokerep

Pencarian dilakukan hingga di daerah DAM Mojokerep.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Korban tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Tim  Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan menemukan NP (12), warga Desa Cangkirrejo yang dilaporkan tenggelam di Sungai Plosokerep, Desa Janti, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kepala SAR Surabaya, I Wayan Suyatna yang terjun ke lapangan mengatakan, Novel ditemukan dalam kondisi meninggal di lokasi yang berjarak sekitar 13 kilometer dari lokasi kejadian.

Lokasi ditemukannya jenazah berada pada koordinat 7° 39' 33.4224" S 112° 8' 22.0596" E. Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi jenazah NP dan membawanya ke Posko SAR. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak kepolisian dan pihak keluarga untuk proses lebih lanjut.

"Dalam upaya pencarian korban, tim SAR gabungan telah mengerahkan sebanyak dua SRU (Search and Rescue Unit) untuk melakukan pencarian, baik di sungai maupun di darat," kata Wayan, Jumat (19/6).

Ia menjelaskan, upaya pencarian di Sungai Plosokerep dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Pencarian dilakukan hingga di daerah DAM Mojokerep, yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari lokasi tenggelamnya korban.

Pencarian dilakukan dengan teknin manuver perahu karet di beberapa titik yang dicurigai. Manuver ini dimaksudkan untuk menimbulkan gelombang air sungai, sehingga posisi korban yang diduga berada di dasar sungai, dapat terangkat ke permukaan.

Saat yang bersamaan, SRU kedua melakukan pencarian melalui jalur darat, dengan menyisir sepanjang bantaran Sungai Plosokerep hingga di daerah Jembatan Sono. Jarak yang ditempuh sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian.

Wayan mengungkapkan, upaya pencarian melibatkan peran serta sejumlah pihak. Di antaranya tim operasi Pos SAR Trenggalek, Polsek Papar, Koramil Papar, BPBD Kota Kediri, BPBD Kabupaten Kediri, Banser Kediri, Basarta Tulungagung, Senipati, SAR Singowande, FPBI Nganjuk, RAPI, dan warga sekitar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement