Jumat 19 Jun 2020 14:32 WIB

Harga Ayam di Pontianak Meroket Rp 37 Ribu per Kilogram

Harga daging ayam terus naik karena pasokan di peternak sengaja dikurangi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang menjual ayam di pasar tradisional (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pedagang menjual ayam di pasar tradisional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Harga ayam di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Juni 2020, cenderung tinggi. Hal itu mengingat suplai dari produsen ke sejumlah pasar atau penjual mulai berkurang sehingga berdampak pada kenaikan harga mencapai Rp 37 ribu per kilogram (kg). "Harga ayam saat ini masih tinggi meskipun sudah mulai turun tapi masih tinggi," ujar Amir, satu di antara pedagang ayam di Pontianak, Jumat (19/6).

Amir menyebutkan, jumlah ayam yang masuk di pasar atau diterima penjual dari pemasok jumlahnya sedikit. Dengan jumlah sedikit dan permintaan tetap saja maka harga naik. "Informasinya mengapa jumlah ayam yang diternak berkurang karena sebagian peternak mengurangi produksinya. Hal itu karena beberapa waktu lalu anjlok capai Rp 15 ribu saja per kilogram. Nah, itu mereka tentu rugi. Jadi mereka mengurangi produksi dan sekarang terasa dampaknya," kata Amir.

Harga ayam dikatakan stabil apabila di kisaran Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per kg. Amir menyebut, kenaikan harga ayam biasanya karena faktor ada hari besar keagamaan karena permintaan tinggi. "Namun saat mulai wabah Covid-19, ayam turun meskipun kemarin ada Ramadhan dan Idul Fitri. Mungkin daya beli masyarakat turun," kata Amir

Terkait masih tingginya harga ayam ras di Kota Pontianak, pada khususnya dan Kalbar pada umumnya, Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, M Munsif mengatakan, hal itu dipicu kebijakan rasionalisasi oleh peternak ayam. "Harga naik saat ini karena faktor sejak tiga bulan sebelumnya harga ayam anjlok termasuk dampak wabah Covid-19," katanya.

Menurut Munsif, dengan anjloknya harga ayam sebelumnya membuat peternak lebih sedikit memproduksi. Hal itu karena jika tetap diproduksi maksimal, namun di sisi pasar harga rendah maka peternak akan rugi. "Menghindari kerugian besar, peternak memilih produksi tidak banyak. Dampaknya sekarang, tidak sejak dua atau tiga bulan lalu. Produksi turun, stok akan turun. Dengan demikian harga ayam mulai naik," jelas dia.

Sementara untuk harga pangan lainnya di Pontianak relatif stabil. Harga komoditas yang masih tinggi saat ini adalah bawang yang dijual Rp ribu per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement