Jumat 19 Jun 2020 13:30 WIB

Facebook Hapus Iklan Kampanye Trump Bersimbol Nazi

Iklan kampanye Trump menunjukkan gambar segitiga terbalik merah dengan teks

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Facebook mengatakan telah menurunkan unggahan dan iklan yang dijalankan oleh kampanye pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dari kandidat petahana, Presiden Donald Trump.Ilustrasi.
Foto: Patrick Semansky/AP
Facebook mengatakan telah menurunkan unggahan dan iklan yang dijalankan oleh kampanye pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dari kandidat petahana, Presiden Donald Trump.Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Facebook mengatakan telah menurunkan unggahan dan iklan yang dijalankan oleh kampanye pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dari kandidat petahana, Presiden Donald Trump. Hal ini dilakukan karena Facebook menilai kampanye Trump melanggar kebijakan terhadap kebencian yang terorganisir sebagai bagian dari pemusnahan yang lebih luas. Facebook menyebutnya sebagai retorika rasial yang meradang.

Iklan kampanye Trump menunjukkan gambar segitiga terbalik merah dengan teks yang meminta pengguna Facebook menandatangani petisi melawan Antifa, gerakan anti-fasis yang terorganisir. Menurut CEO Liga Anti-Fitnah, Jonathan Greenblatt, Nazi menggunakan segitiga merah untuk mengidentifikasi korban politik mereka di kamp konsentrasi.

Baca Juga

"Menggunakannya untuk menyerang lawan politik adalah perbuatan yang sangat ofensif," ujar CEO dalam cicitannya melaui akun terverifikasinya di Twitter, dikutip laman Aljazirah.

Iklan Facebook tersebut dijalankan di halaman milik Trump dan Wakil Presiden Mike Pence. Iklan itu juga muncul di iklan dan pos organik di halaman "Team Trump". Juru bicara Facebook mengatakan bahwa Facebook memiliki kebijakan yang melarang penggunaan simbol kelompok kebencian untuk mengidentifikasi tahanan politik tanpa konteks yang mengutuk atau membahas simbol itu.

Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh, menanggapi Facebook melalui sebuah emai. "Segitiga merah terbalik adalah simbol yang digunakan oleh Antifa, jadi itu dimasukkan dalam iklan tentang Antifa," ujar Murtaugh melalui sebuah email.

"Kami akan mencatat bahwa Facebook masih memiliki emoji segitiga merah terbalik yang digunakan, yang terlihat persis sama, sehingga penasaran bahwa mereka hanya akan menargetkan iklan ini. Gambar ini juga tidak termasuk dalam basis data simbol kebencian Liga Anti-Pencemaran Nama Baik," ujar Murtaugh menambahkan.

Trump sebelumnya telah mengancam untuk menjadikan Antifa sebagai organisasi "teror" domestik, meskipun para sarjana tidak yakin Trump melakukannya. Anggota Antifa pun membantah tuduhan "teror". Halaman Twitter dari Antifa International mencatat bahwa Antifa tidak menggunakan simbol itu dan telah menunjukkan penggunaan simbol dalam iklan yang terkait dengan Trump lebih dari setahun yang lalu.

Facebook menghapus 900 akun media sosial lainnya pada Selasa terkait dengan kelompok supremasi kulit putih setelah anggota membahas rencana untuk membawa senjata untuk protes tentang pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam. Akun-akun di Facebook dan Instagram terkait dengan Proud Boys dan the American Guard, dua kelompok kebencian juga sudah dilarang di platform tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement