Jumat 19 Jun 2020 13:22 WIB

Ridwan Kamil Ajak Warga Urban Farming

Emil mengajak masyarakat mengonversikan sekecil apapun lahan jadi perkebunan

Petugas dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung merawat sayuran di Buruan SAE, Jalan Kopo, Kota Bandung, Jumat (15/5). Kegiatan urban farming tersebut dapat menjadi solusi bagi warga dalam upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 sekaligus mengurangi aktivitas berbelanja di pasar yang menjadi tempat orang berkumpul
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung merawat sayuran di Buruan SAE, Jalan Kopo, Kota Bandung, Jumat (15/5). Kegiatan urban farming tersebut dapat menjadi solusi bagi warga dalam upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 sekaligus mengurangi aktivitas berbelanja di pasar yang menjadi tempat orang berkumpul

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengajak warga untuk urban farming atau bercocok tanam di lingkungan rumah dan perkotaan. Ia menilai urban farming merupakan momentum tepat di tengah pandemi Covid-19 karena memiliki tiga manfaat yakni ekologi, ekonomi, dan edukasi.

"Urban farming menemukan momentum yang tepat di tengah masa pandemi karena memiliki tiga manfaat yakni ekologi, ekonomi dan edukasi," ujar kang Emildi Bandung, Jumat (19/6)

Ia mengajak masyarakat mengonversikan sekecil apapun lahan di rumah menjadi perkebunan. Jenis tanaman yang menjadi favorit petani kota, menurut dia, adalah kangkung dan bayam. Selain mudah membudidayakannya, tanaman tersebut dapat dipanen dalam waktu singkat.

"Saya mengajak teman-teman mencari lahan atau mengonversikan karena hijaunya bukan rumput tapi tanaman bisa dijual, dan ada unsur edukasi. Yang jadi favorit petani kota rata-rata kangkung dan bayam karena 21 hari bisa dipanen dan ujung-ujungnya bisa menciptakan solusi," katanya.

"Saya juga mengonversi rumah dinas dan kantor saya ada stroberi, tomat dan sayuran. Semangat 'urban farming' itu sudah menjadi 'passion' saya sejak tahun 2008," imbuhnya.

Menurut Kang Emil, banyak lahan di perkotaan yang dapat digunakan untuk berkebun. Persoalannya adalah sulit mengajak masyarakat untuk menerapkan "urban farming".

"Sekarang sebagai pemerintah saya melakukan berbagai cara agar konsep ini berjalan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement