Jumat 19 Jun 2020 10:40 WIB

Pemkab Dompu Kejar Target Produksi Bawang Merah 50 Hektar

Target 50 hektar produksi bawang merah untuk memenuhi kebutuhan hortikultura NTB

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu berupaya mencapai target pengembangan sentra produksi bawang merah seluas 50 hektar di Desa Taropo di Kecamatan Kilo untuk mendukung pemenuhan kebutuhan produk hortikultura tersebut di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: dok Kementan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu berupaya mencapai target pengembangan sentra produksi bawang merah seluas 50 hektar di Desa Taropo di Kecamatan Kilo untuk mendukung pemenuhan kebutuhan produk hortikultura tersebut di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, DOMPU -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu berupaya mencapai target pengembangan sentra produksi bawang merah seluas 50 hektar di Desa Taropo di Kecamatan Kilo untuk mendukung pemenuhan kebutuhan produk hortikultura tersebut di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Bawang merah menjadi unggulan Dompu setelah komoditas tanaman pangan, padi dan jagung sehingga dapat memenuhi kebutuhan lokal di Dompu di masa mendatang tanpa harus tergantung pada suplai dari luar Dompu," kata Ilham, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Dompu usai panen perdana di Desa Taropo, belum lama ini.

Menurutnya, bawang merah layak dikembangkan di Dompu khususnya di Desa Taropo sebagai sentra produksi, karena lahannya masih luas apalagi ditunjang adanya embung Geomembran, yang menjadi sumber pengairan Desa Taropo dan desa-desa lain di sekitarnya.

"Dari areal tanam tiga hektar yang saat ini panen perdana, akan dikembangkan hingga 10 hektar pada musim tanam berikutnya, kemudian diperluas hingga 50 hektar sesuai target Pemkab Dompu," kata Ilham melalui pernyataan yang tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan].

Dia menambahkan bahwa potensi produksi tergolong tinggi, dengan produktifitas 10 ton per hektar, tentunya hal itu menarik minat petani Taropo mengembangkan potensi lahan dan lingkungan sekitar yang kondusif untuk pengembangan sentra produksi bawang di NTB.

Penyuluh Pusat, Edizal di Kementerian Pertanian RI selaku pembina kegiatan penyuluhan pertanian NTB mengatakan bahwa Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulangkali mengingatkan petani, untuk mengembangkan komoditas pertanian spesifik lokasi didampingi penyuluh pertanian.

Kepala Seksi Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Perkebunan Dompu, Muhammad Nastap mengatakan kinerja petani bawang Taropo didukung pendampingan dan pengawalan penyuluh pertanian di tengah pandemi Covid-19, dengan mematuhi Protokol Kesehatan.

Hal itu digarisbawahi oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengapresiasi tugas dan peran penyuluh setia mendampingi petani, meski virus Corona mengintai seraya mengingatkan bahwa lahan pertanian adalah zona aman karena berlimpah sinar matahari.

"Jaga jarak. Jangan berkerumun. Kenakan masker. Rajin cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir," ungkap Dedi Nursyamsi berpesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement