Jumat 19 Jun 2020 01:05 WIB

Tahun Depan, SKK Migas Targetkan Lifting Migas 1.712 MBOEPD

Tahun 2021 diharapkan bisa menjadi titik rebound menahan laju penurunan produksi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan produksi siap jual minyak dan gas bumi sebesar 1.712 juta barel minyak ekuivalen per hari (mboepd) pada 2021. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan angka-angka yang menjadi harapan program kerja 2021 masih bersifat sementara yang diusulkan ke pemerintah.

"Kami menetapkan harapan dan target yang harus kami perjuangkan agar 2021 bisa menjadi titik rebound menahan laju penurunan produksi. Dengan begitu bisa menuju 1 juta barel," ujar Dwi dalan RDP bersama Komisi VII, Kamis (18/6).

Dwi mengatakan ada sejumlah tantangan menuju target produksi dan program kerja 2021. Sebut saja, pengaruh dampak pandemi Covid-19 yang menggangu upaya peningkatan produksi migas, hingga rendahnya harga minya memengaruhi besaran dan agresivitas daya invetasi migas.

"Kemampuan serap gas pipa dan LNG dan kepastian invetasi di Blok Rokan oleh Pertamina ataupun Chevron Pasific Indonesia," tambahnya.

Terkait tantangan tersebut, Dwi mengaku pihaknya menyiapkan sejumlah solusi, yakni mengatur kerja dan implementasi normal baru di operasi industri migas, percepatan kepastian pemberian insentif stimulus dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement