Jumat 19 Jun 2020 05:15 WIB

Tergesa-gesa, Sebab tak Terkabulnya Doa

Berdoa ibarat menabur benih atau menanam tanaman.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Tergesa-gesa, Sebab tak Terkabulnya Doa. Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tergesa-gesa, Sebab tak Terkabulnya Doa. Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kesalahan yang dapat menghalangi terkabulnya doa yakni ketergesa-gesaan seorang hamba. Ia menganggap doanya lambat dikabulkan, lantas ia pun merasa jenuh dan letih sehingga akhirnya meninggalkan doa.

Dikutip dari buku Ad-Daa Wa Ad-Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ini ibarat orang yang menabur benih atau menanam tanaman, kemudian ia menjaga dan menyiraminya. Namun, karena merasa terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun membiarkan dan mengabaikan tanaman tersebut. 

Baca Juga

Dalam sahih Bukhari terdapat riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Doa setiap kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa, yaitu dengan berkata: 'Saya sudah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan'".

photo
Berdoa (Ilustrasi) - (Republika)

Dalam sahih Muslim, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: "Doa hamba akan terkabul selama tidak berdoa untuk kemaksiatan, atau untuk memutus silaturahim, dan selama tidak tergesa-gesa". Para sahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, seperti apakah bentuk ketergesa-gesaan tersebut?" Nabi menjawab: "Hamba tadi berkata: 'Aku telah berdoa, sungguh aku telah berdoa, namun Allah belum juga mengabulkan doaku'. Ia merasa jenuh dan letih, lalu akhirnya meninggalkan doa".

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement