Kamis 18 Jun 2020 21:55 WIB

Delapan Hari, Positif Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 44

Wawali Kota Bogor Dedie A Rachim mengakui ada kenaikan pasien positif cukup tinggi.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor bertambah 44 dalam waktu delapan hari terakhir, yakni sejak 10-18 Juni 2020. Angka menunjukkan ada lonjakan kasus positif cukup tinggi setelah sebelumnya melandai.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melalui pesan whatsapp di Kota Bogor, Kamis mengakui adanya kenaikan pasien positif di kota itu yang cukup tinggi sejak Rabu (10/6) hingga Selasa (16/6).

Karena itu, Pemerintah Kota Bogor maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, meminta semua pihak, baik lembaga maupun perorangan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, yakni memakai masker, menjaga jarak fisik, maupun rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, atau menggunakan cairan pembersih tangan.

Berdasarkan data perkembangan Covid-19 dari Dinas Kesehatan Kota Bogor tercatat pada Rabu (16/6) adanya penambahan 16 pasien positif. Sebelumnya, yakni Kamis (11/6) bertambah tiga orang, kemudian bertambah lima pada Jumat (12/6), dan bertambah empat orang pada Sabtu (13/6).

Pada Ahad (14/6) bertambah enam orang, Senin (15/6) bertambah lima orang, Selasa (16/6) bertambah empat. Kemudian, setelah stagnan sehari pada Rabu (17/6), kemudian bertambah satu pasien positif pada Kamis (18/6) ini. Akumulasi tambahan pasien positif Covid-19 dalam delapan hari terakhir seluruhnya menjadi 44 orang.

Sebelumnya kasus positif Covid-19 di Kota Bogor ada 119 kasus, dalam waktu hampir tiga bulan, yakni sejak 19 Maret hingga 9 Juni 2020. Pada 24 Mei hingga 31 Juni 2020, tambahan pasien positif tidak ada lagi.

Karena itu, ketika ditemukan adanya tambahan 16 warga positif dalam satu hari pada Rabu (10/6), dinas kesehatan segera menelusuri sumber penyebarannya dan diketahui potensi penularannya ada pada rumah sakit tempat perawatan pasien Covid-19. Ada juga potensi sumber penularannya pada salah satu dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, serta di tempat keramaian.

Karena itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kemudian menginstruksikan kepada pimpinan dari 21 rumah sakit di Kota Bogor untuk sungguh sungguh menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Menurut Bima Arya, pimpinan dari seluruh rumah sakit di Kota Bogor agar betul-betul memperhatikan protokol kesehatan, termasuk fasilitas dengan standar protokol kesehatan.

Pemerintah Kota Bogor juga lebih memperketat penerapan protokol kesehatan pada dinas-dinas dan sekretariat daerah di lingkumgan Pemerintah Kota Bogor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement