Kamis 18 Jun 2020 15:35 WIB

Alasan Halima Aden Desain Masker untuk Tenaga Medis Berhijab

Model muslimah Halima Aden sebelumnya bekerja sebagai tenaga medis rumah sakit.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Model muslimah Halima Aden sebelumnya bekerja sebagai tenaga medis rumah sakit (Foto: Halima Aden)
Foto: Facebook Halima Aden
Model muslimah Halima Aden sebelumnya bekerja sebagai tenaga medis rumah sakit (Foto: Halima Aden)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Halima Aden memperkenalkan versi inklusif aksesori yang wajib dimiliki saat musim panas. Model dan aktivis berusia 22 tahun ini bekerja sama dengan perusahaan teknologi AI Anywear awal bulan ini untuk merancang jilbab dan sorban beserta penutup wajah atau masker yang cocok untuk petugas kesehatan.

Menurut deskripsi produk online, desain Aden menampilkan ekstender bawaan untuk dipegang dengan nyaman di belakang kepala. Aden yang juga mantan pekerja rumah sakit (yang pada 2019 menjadi model pertama yang mengenakan jilbab dan burkini di Sports Illustrated Swimsuit ), Aden mengatakan Proyek Banding Together menjadi sangat dekat dengan rumah.

Baca Juga

"Setelah bekerja di rumah sakit membersihkan kamar pasien, saya benar-benar ingin menyumbangkan waktu saya. Melihat foto-foto pekerja garis depan dengan wajah memar dan bahkan darah di belakang telinga mereka, semua dari mengenakan masker, sangat memilukan," ujar selebritis Somalia-Amerika itu mengatakan kepada People, Kamis (18/6).

Aden menjelaskan bahwa setiap menit diperhitungkan untuk pekerja garis depan. Itulah sebabnya ia merancang produk yang pas di wajah dan menghemat waktu dengan menghilangkan kebutuhan akan privasi.

"Karena orang tidak perlu lepaskan jilbab mereka untuk melepas penutup wajah karena itu tidak di bawah syal dan di belakang telinga mereka. Saya benar-benar ingin ini tidak merepotkan bagi wanita berjilbab," tambahnya.

Tapi, lebih dari segalanya, ia ingin mereka merasa nyaman. Sebagian pekerjaan pekerja garis depan adalah membuat pasien mereka merasa nyaman dan agar mereka melakukan yang terbaik, aku merasa mereka perlu merasa nyaman sendiri.

Ia sengaja memilih kain dalam berbagai warna soft untuk mengimbangi tekanan bekerja di unit COVID. Merefleksikan pengalamannya sendiri, dan perjuangan menemukan syal yang cocok dengan lulurnya, Aden mengatakan dia juga menginginkan desain yang terasa modern.

"Jika kita dapat mengambil sedikit tekanan dari para wanita ini yang bekerja begitu keras dan membuat mereka merasa baik selama waktu yang tidak pasti ini, itu adalah kemenangan dalam buku saya," katanya.

Peluncuran ini adalah bagian dari Proyek Banding Together, yaitu koleksi ikat kepala mode dengan kancing yang mengamankan masker wajah. Koleksi dibuat dalam kemitraan dengan Allure. The Sports Illustrated meliputi tetra turban yang dibanderol 52 dolar ini hadir dalam berbagai macam warna pastel. Delapan variasi set jilbab dan masker yang dibanderol 45 dolar, dan dua bundel masker wajah seharga 40 dolar.

Kolaborasi ini menempatkan inklusivitas di garis depan. Mereka setuju bahwa ini harus menjadi norma untuk merek-merek fashion pada tahun 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement