Kamis 18 Jun 2020 05:09 WIB

Ketika Nabi Muhammad SAW Bersedih

Nabi bersedih ketika malaikat Jibril tidak pernah lagi mengunjunginya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ketika Nabi Muhammad SAW Bersedih
Foto: pxhere
Ketika Nabi Muhammad SAW Bersedih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW sebagaimana manusia pada umumnya, juga pernah bersedih dan galau. Rasulullah SAW bersedih ketika malaikat Jibril tidak pernah lagi mengunjunginya untuk menyampaikan wahyu selama enam bulan.

Nabi Muhammad SAW saat itu berpikir Allah SWT tidak lagi menginginkannya sebagai seorang Nabi. Apa yang dialami Nabi Muhammad SAW tentu juga dialami oleh umatnya. Seperti saat kita bertanya-tanya, apakah Allah mencintai kita atau melihat jalan hidup kita, apa yang sesungguhnya Allah inginkan. 

Baca Juga

Allah SWT telah memberi tahu Nabi Muhammad bahwa dia (Muhammad) akan masuk surga. Allah menjanjikan hamba-Nya surga dan kemudian memberikan alasan untuk percaya pada Allah dan untuk percaya pada janji-Nya.

Tapi, Apakah Allah tidak menemukan kita yang hilang dan membimbing kita? Saat Rasulullah SAW bersedih dan merasa kerinduan, saat itulah surat Ad-Dhuha diturunkan Allah.

Cara terbaik untuk kembali merasakan kedamaian hati adalah dengan membaca surah ad-Dhuha. Surat Ad-Dhuha adalah surah yang memberitahu untuk kembali menjadi positif dan merasa baik tentang Allah.

Berikut ini surat Ad-Dhuha beserta terjemahannya yang dikutip dari Quran Kemenag.

وَالضُّحٰىۙ ( ١)

1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ (٢)

2. Dan demi malam apabila telah sunyi,

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ  (٣)

3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ  (٤)

4. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ  (٥)

5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ (٦)

6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ (٧)

7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ (٨)

8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ (٩)

9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ (١٠)

10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (١١)

11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Sumber: https://aboutislam.net/multimedia/videos/when-our-prophet-pbuh-felt-sad/

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement