REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pejabat Menteri Media Arab Saudi Majid al-Qasabi menyatakan sikap penolakan pemerintahannya atas rencana pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel. Oleh sebab itu, dalam pernyataanya, Pemerintah Arab Saudi akan menyerukan sikap Islam terpadu terhadap pelanggaran terang-terangan Israel atas resolusi internasional.

Tak hanya itu, kabinet Saudi pada Selasa lalu juga menyerukan aksi pada masyarakat internasional untuk mencegah agresivitas Israel, terutama ancamannya terkait stabilitas di regional, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan untuk aneksasi Tepi Barat secara bertahap. Dikutip Arab News, Rabu (17/6), kabinet Saudi juga mengutuk milisi Houthi yang didukung Iran karena menembakkan rudal balistik dan menggunakan drone untuk menargetkan warga sipil di wilayah kerajaan. Menteri-menteri yang meninjau partisipasi kerajaan dalam pertemuan virtual anggota G5 Sahel yang diselenggarakan oleh Prancis menegaskan posisi Pemerintahan Arab Saudi atas aksi terorisme. 

Bahkan, Arab Saudi juga menyatakan mendukung semua negara dalam perang melawan terorisme dan ekstremisme. Untuk mendukung hal tersebut di internal pemerintahan, kabinet Arab Saudi disebut-sebut tengah mengadopsi klasifikasi langkah dan upaya yang terpadu. 

Selain menegaskan posisinya di mata dunia terkait pelanggaran ekstremisme dan perlawanan atas Israel, Saudi mengimplikasikan agar pandemi virus corona (Covid-19) di tingkat lokal dan internasional untuk ditinjau, terlebih upaya dan langkah-langkah untuk mengatasinya serta memastikan berbagai keamanan warga, termasuk warga Saudi dan ekspatriat di wilayah kerajaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika