Rabu 17 Jun 2020 16:22 WIB

Pemkot Bandung Kaji Pelonggaran Bioskop

Simulasi protokol kesehatan di bioskop akan dicek pekan depan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Menonton film di bioskop (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Menonton film di bioskop (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mengkaji pelonggaran usaha di sektor industri hiburan yaitu bioskop di masa pandemi covid-19. Sejumlah aturan terkait penerapan protokol kesehatan di bioskop-bioskop tengah dibahas dan disiapkan sebagai panduan.

Sebelumnya, beberapa objek wisata di Kota Bandung sudah diperbolehkan beroperasi seperti Saung Angklung Udjo dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Setelah objek wisata, mungkin tapi baru wacana kita menyusun protokol kesehatan dibeberapa tempat yang mungkin salah satunya tempat hiburan," ujar Kadisbudpar, Kota Bandung, Dewi Kaniasari, Rabu (17/6).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, pihaknya akan menyeleksi usaha di sektor industri hiburan yang minim menghadirkan kerumunan dan kontak fisik. Selain itu, pihaknya akan melihat simulasi penerapan protokol kesehatan di sektor resepsi pernikahan.

"Kita coba bioskop dulu dan lihat wedding ini minggu depan, dicek simulasi. Dibuka mah lihat 26 Juni (akhir Pembatasan Sosial Berskala Besar)," katanya.

Dewi menambahkan usaha karaoke dan pijat banyak bersentuhan sehingga protokol kesehatan perlu dijalankan secara ketat. Ia mengatakan akan berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten di bidang kesehatan.

Menurutnya, sektor yang menyumbang pendapatan bagi daerah yaitu pertama hotel, kedua restoran dan tempat hiburan sehingga pelonggaran dilakukan pertama kali untuk hotel dan restoran. Katanya, ia akan melihat sektor mana yang bisa dilakukan pelonggaran.

Ia mengatakan sebelumnya sejumlah pengusaha jasa pernikahan mengajukan permohonan pelonggaran kegiatan di bidang resepsi pernikahan. Menurutnya, terlebih dahulu akan melihat simulasi penerapan protokol kesehatan selama resepsi pernikahan.

"Undangan kawinan gak tahu (dari mana), kalau undangan dari zona merah, gimana," katanya.

Ia pun meminta agar pengusaha untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjamin kenyamanan bagi pengunjung. Menurutnya, pihaknya mendorong agar pengusaha mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan dan keamanan pengunjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement