Rabu 17 Jun 2020 15:09 WIB

Ini Empat Alasan Daya Tarik Final Coppa Italia Edisi Baru

Ini menandai persaingan budaya utara versus selatan yang diwakili Juve dan Napoli.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Final Coppa Italia Juventus vs Napoli
Foto: DOK REPUBLIKA
Final Coppa Italia Juventus vs Napoli

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Dunia masih berjuang melawan pandemi Covid-19. Tapi sepak bola dipastikan kembali berjalan. Bahkan di Italia, kompetisi Coppa sudah mencapai tahap final.

Kali ini laga puncak mempertemukan Juventus dan Napoli. Duel tersebut berlangsung di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (18/6) dini hari WIB.

Menurut theworldgame, awal pekan ini, ada empat alasan yang membuat penikmat sepak bola harus menyaksikan laga ini. Tentu saja lewat layar kaca.

Sesuai protokol kesehatan, penonton dilarang masuk ke stadion. Pertama, laga ini menandai persaingan budaya utara versus selatan.

Juventus wakil dari utara. Sementara, Napoli raksasa Italia Selatan.

Pada medio 1980-an, Bianconeri dan Partenopei berada si situasi yang sama. Saat itu, skuat biru-langit dengan kapten Diego Maradona mampu menantang Si Nyonya Tua.

Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan itu kembali terlihat. Bahkan sepanjang musim 2019/2020 keduanya saling mengalahkan.

Sejumlah fakta di atas, menjadi bumbu manis. Duel seru diprediksi terjadi di Olimpico.

Kedua, ada sosok Maurizio Sarri dalam laga ini. Pada 2015 hingga 2018, Sarri membesut Napoli. Setelahnya ia sempat merapat ke Chelsea. Kemudian pada musim panas 2019, ia menerima pinangan Juventus.

Banyak suara-suara dari Napoli yang mengatakan allenatore 61 tahun sebagai pengkhianat. Pada April 2018, Sarri pernah membuat kontroversi. Ia yang saat itu masih berkostum Partenopei mengacungkan jari tengah pada penggemar Juve.

Sarri mengakui dirinya perlu bekerja keras untuk mendapatkan hati Juventini. Itu karena sejarah masa lalunya di San Paulo.

Ketiga, sosok Cristiano Ronaldo. Tak bisa dimungkiri, Ronaldo menjadi daya tarik dalam sepak bola modern. Termasuk di laga ini.

Sebelum jeda kompetisi, eks Real Madrid itu mencetak 21 gol dari 22 pertandingan Serie A Italia. Dalam beberapa kesempatan, Juve dengan gaya barunya, masih kesulitan menuntaskan peluang. Beruntung CR7 berhasil menjadi pemecah kebuntuan.

Keempat, muncul sosok bernama Fabian Ruiz. Tahun lalu, Ruiz menjadi pemain terbaik yang membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa U-21.

Sejak itu, eks Real Betis ini semakin dikenal. Dengan fisik yang tinggi, Ruiz mampu menunjukkan keahlian teknis mumpuni. Ia bisa mendribel bola dengan baik. Kemampuan pasingnya akurat. Terus bergerak, dan bisa memainkan berbagai peran di lini tengah Napoli.

Ruiz menjadi salah satu daya tarik di final Coppa Italia edisi terayar. Pemuda 24 tahun itu kini diminati Real Madrid dan Barcelona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement