Rabu 17 Jun 2020 15:08 WIB

Kemendikbud: Guru Saat Ini Harus Learning by Doing

Pandemi Covid-19 membuat guru bingung apa yang paling tepat dilakukan.

Rep: Inas Widyanuratikah  / Red: Ratna Puspita
Gambar guru (Ilustrasi). Kemendikbud mengatakan kondisi sekarang ini mengharuskan tenaga pendidik belajar sendiri atau learning by doing.
Foto: ANTARA
Gambar guru (Ilustrasi). Kemendikbud mengatakan kondisi sekarang ini mengharuskan tenaga pendidik belajar sendiri atau learning by doing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan kondisi sekarang ini mengharuskan tenaga pendidik belajar sendiri atau learning by doing. Ia menilai semua guru di dunia sedang mencoba metode mana yang paling tepat diterapkan selama masa pandemi Covid-19. 

Menurut Iwan, pandemi Covid-19 membuat guru terbaik di dunia pun bingung tentang apa yang paling tepat dilakukan. Sebab, tidak pernah ada pelatihan untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga

Karena itu, semua guru mencoba berbagai macam hal agar pembelajaran dapat tetap dilakukan. "Sekolah tutup di dunia ini terakhir mungkin waktu perang dunia kedua. Jadi ini sangat amat luar biasa. Dengan kondisi seperti itulah, yang kita lakukan, dan seluruh dunia juga lakukan, adalah mitigasi," kata Iwan, dalam telekonferensi, Selasa (16/6) sore. 

Ia menjelaskan, di tengah keterbatasan, ada guru-guru yang berani mencoba. Meskipun awalnya gagap teknologi dan tidak mengerti pembelajaran jarak jauh sama sekali, ia menemukan guru-guru yang tetap berani mencoba. 

Menurut Iwan, kemauan untuk mencoba ini adalah hal yang sangat mahal. Karena itu, ia ingin mendorong guru-guru di Indonesia untuk mencoba melakukan inovasi selama masa pandemi ini. 

"Ini, pada saat ini kita dalam laboratorium untuk melakukan inovasi. Selain itu, menurut saya kolaborasi itu kunci. Jadi, kita saling bantu, gimana caranya untuk bisa bersama-sama ini dimanfaatkan dengan teman-teman guru lain," kata dia lagi. 

Ia pun menyinggung soal laman Guru Berbagi yang telah disediakan Kemendikbud. Dalam laman ini, tersedia konten pembelajaran jarak jauh hingga pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti oleh guru. 

Konten tersebut juga yang bersumber dari guru lain yang berbagi pengalaman mereka. "Dari 560 ribu (terdaftar di laman Guru Berbagi), ada 302 ribu yang sudah megunduh RPP. Jadi, apa yang ada di dalam laman ini, gerakan gotong royong bareng-bareng," kata Iwan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement