REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gubernur New York Andrew Cuomo pada Selasa (16/6) memberikan lampu hijau untuk pelaksanaan Grand Slam US Open yang akan diselenggarakan mulai 31 Agustus hingga 13 September.  Salah satu dari empat turnamen tenis akbar ini akan digelar tanpa penonton. Ajang ini juga sebagai bagian dari pembukaan kembali negara dari shutdown terkait pandemi Covid-19.

Cuomo mengatakan di Twitter, Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) akan mengambil tindakan pencegahan luar biasa untuk melindungi pemain di acara tersebut termasuk pengujian yang kuat, pembersihan tambahan, ruang ganti tambahan. dan akomodasi khusus.

Tidak ada turnamen tenis profesional yang bergulir sejak Maret karena pandemi Covid-19, yang telah membuat kalender olahraga hancur berantakan, dan penutupan akan diperpanjang hingga Agustus.

Australia Open adalah satu-satunya ajang Grand Slam yang telah dimainkan sejauh ini tahun ini. French Open telah dipindahkan ke September dan akan dimulai satu pekan setelah final US Open putra, sementara Wimbledon telah dibatalkan.

"Kami menyadari tanggung jawab luar biasa untuk menjadi tuan rumah salah satu acara olahraga global pertama di masa-masa sulit ini, dan kami akan melakukannya dengan cara yang paling aman, mengurangi semua risiko potensial," kata Kepala Eksekutif USTA Mike Dowse dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters, Rabu (17/6).

USTA akan memberikan rincian lebih lanjut tentang pengaturan untuk turnamen pada hari Rabu bersama dengan pengumuman resmi.

Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dari Serbia dan Petenis Australia Ash Barty bersama dengan juara bertahan AS Terbuka Rafael Nadal adalah di antara para pemain top yang telah menyatakan keprihatinan tentang menghadiri turnamen New York. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika