Rabu 17 Jun 2020 04:55 WIB

Perkara Pertama Diadili dan Dihisab Kelak pada Hari Kiamat

Allah SWT akan mengadili urusan antara hamba dan sesama hamba.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT akan mengadil urusan antara hamba dengan sesama hamba. Timbangan. Ilustrasi.
Allah SWT akan mengadil urusan antara hamba dengan sesama hamba. Timbangan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Permasalahan darah seorang Muslim merupakan perkara yang besar dan akan dituntut sampai hari kiamat. Bahkan, masalah darah juga menjadi perkara yang pertama kali akan diadili dan diputuskan pada hari kiamat kelak 

Dikutip dari buku Haramnya Darah seorang Muslim karya Ustadz Yazid, Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga

عَن ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي الدِّمَاءِ

"Perkara pertama yang akan diputuskan di antara manusia dengan manusia yang lain pada hari kiamat adalah masalah darah." (HR Bukhari-Muslim).

Kelak pada hari kiamat yang pertama kali diadili dan diputuskan dari perkara-perkara yang berhubungan antara seorang hamba dan hamba yang lain adalah masalah darah. Sementara itu, perkara yang pertama kali diadili dan diputuskan dari perkara yang berhubungan antara seorang hamba dan Rabb-nya, Allah SWT, adalah masalah sholat.  

Hal ini sebagaimana dengan sabda Nabi SAW:

أول ما يُحاسَبُ به العبدُ يومَ القيامةِ الصلاةُ ، فإنْ صلحَتْ صلحَ له سائِرُ عملِهِ ، وإن فسدَتْ فسَدَ سائِر عملهِ

"Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik, seluruh amalannya pun baik. Apabila sholatnya buruk, seluruh amalannya pun buruk." (HR Thabrani).

Sesungguhnya darah seorang Muslim itu terjaga. Bahkan, kehormatan darah seorang Muslim itu seperti terhormatnya hari Arafah, terhormatnya bulan Dzulhijah, dan terhormatnya negeri kota (Makkah).

Ketika haji perpisahan, pada saat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkhutbah di hadapan ribuan kaum Muslimin pada hari Arafah, beliau bersabda: 

إنَّ دِماءَكُم، وأمْوالَكم وأعْراضَكُم حرامٌ عَلَيْكُم كَحُرْمة يومِكُم هَذَا، في شهرِكُمْ هَذَا، في بلَدِكُم هَذَا  

"Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian, dan kehormatan kalian adalah haram (terpelihara) antara sesama kalian sebagaimana keharaman hari ini, bulan ini, dan negeri ini. Dan hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir...." (HR Bukhari-Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement