Selasa 16 Jun 2020 21:09 WIB

FSGI: Sarana Prasarana Jadi Kendala Pembukaan Sekolah

Kesiapan sarana prasarana mendukung kenormalan baru disebut hanya 53,4 persen.

Penjaga merapikan ruangan kelas yang lama kosong. Ilustrasi
Foto: Antara/Novrian Arbi
Penjaga merapikan ruangan kelas yang lama kosong. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Halim mengatakan sarana prasarana dan infrastruktur pendukung menjadi kendala dalam pembukaan sekolah di zona hijau.

"Hasil survei yang kami lakukan, kesiapan sarana prasarana sekolah yang mendukung kenormalan baru hanya 53,4 persen," ujar Satriwan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/6).

Dia menambahkan dari angka tersebut, terlihat jelas bahwa sekolah merasa pengadaan dan penyediaan semua sarana prasarana penunjang pembelajaran pada masa kenormalan baru adalah komponen yang paling sulit untuk disiapkan, setidaknya sampai saat ini.

"Ini dijawab lebih dari 50 persen responden yang kemudian berkorelasi dengan jawaban berikutnya. Artinya ketersediaan sarana prasarana ini belum ada di sebagian besar sekolah, walaupun itu sekolah yang berada di zona hijau," ujar dia.

Kemudian adanya protokol kesehatan yang mana sekitar 49,2 persen. Itu menjadi poin kedua yang paling berat untuk disiapkan sekolah sampai saat ini.

Menurut dia, halitu sangat logis dan berkorelasi dengan kondisi saat ini. Sebab Kemendikbud-Kemenag belum membuat protokol kesehatan sekolah pada masa kenormalan baru. Apalagi disosialisasikan sehingga masih butuh waktu.

Kemudian, kata Satriawan, mengenai kesiapan anggaran. Hal itu menjadi poin ketiga yang paling berat untuk disiapkan sekolah, sebab untuk memenuhi semua kebutuhan sarana prasarana, sekolah tidak tahu sumber uangnya dari mana.

"Sekolah masih menunggu kebijakan anggaran yang bisa dipakai untuk menyiapkan semua kebutuhan sarana infrastruktur," kata dia.

Kemudian, menurut Satriawan, hal yang belum dapat dilakukan sekolah adalah sosialisasi pada wali murid karena belum disediakan pemerintah.

Sekolah pun, katanya, merasa waktu persiapan untuk sekolah kembali dibuka terbatas, mengingat tahun ajaran baru akan dimulai pada Juli. Kesiapan guru, aturan teknis, koordinasi dengan banyak pihak, dan kendala manajemen menjadi hambatan dalam pembukaan sekolah di zona hijau.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement