Selasa 16 Jun 2020 17:42 WIB

Tes Usap di Pasar Ayub Sepi, Pedagang tak Ada yang Jualan

Pedagang diduga ketakutan menyusul kabar adanya tes swab.

Tes swab (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Tes swab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes usap yang diselenggarakan di Pasar Ayub, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk Jakarta Barat pada Selasa pagi sepi. Tes sepi diduga lantaran pedagang yang menjadi sasaran tes  ketakutan.

Kondisi tersebut membuat penyelenggaraan tes usap dipindahkan ke Panti Werdha "Berea" Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. "Seharusnya jadwalnya hari ini. Pedagangnya enggak tahu mungkin takut atau bagaimana, masa tidak ada yang berjualan?" ujar Camat Kebon Jeruk Saumun di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Tes usap yang diselenggarakan seharusnya menyasar pada 70 pedagang Pasar Ayub sejak pukul 09.00 WIB. Namun saat petugas Puskesmas Kebon Jeruk mendatangi Pasar Ayub, sepi aktivitas jual beli lantaran banyak pedagang memilih tutup lapak.

Saumun mengatakan akan menjadwal ulang tes usap bagi pedagang Pasar Ayub.

Kemudian, jatah tes usap tersebut diperuntukkan bagi 124 warga binaan panti sosial yang berisikan lansia dan wanita tuna susila.

Sebelumnya, Kecamatan Kebon Jeruk telah mengadakan tes usap untuk pedagang dan pengelola pasar Pos Pengumben dan Pasar Bunga Rawa Belong.

Selain Pasar Ayub, rencananya Kecamatan Kebon Jeruk akan menjalankan sejumlah tes usap ke berbagai pasar lainnya di Kebon Jeruk selama sepekan terakhir ini.

Seperti di Pasar Patra di Duri Kepa, Pasar Pesing di Kedoya Utara, Pasar Darurat Green Garden di Kedoya Utara, Pasar PD Jaya di Kedoya Utara, Pasar Jalan Musyawarah di Kebon Jeruk dan Pasar Mboong di Jalan Marjuki, Kebon Jeruk.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement