REPUBLIKA.CO.ID,PERAK -- Jumlah orang yang diizinkan untuk melakukan sholat di masjid dan surau di Perak harus sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) dan kapasitas ruang sholat.
Dilansir di thestar.com.my, Selasa (16/6) Kepala Eksekutif Dewan Agama dan Budaya Melayu Perak, Sharul Azam Shaari telah menyetujui untuk mengizinkan lebih banyak orang melakukan sholat di masjid dan surau setelah berkonsultasi dengan Komite Fatwa negara.
Dia mengatakan instruksi terbaru akan berlaku pada 19 Juni. "Jumlah orang yang diizinkan akan tergantung pada kapasitas ruang shalat utama dan mereka harus menjaga jarak satu meter antara satu sama lain. Hanya warga Malaysia yang diizinkan untuk saat ini," kata dia.
Identitas mereka harus terlebih dahulu diperiksa dan dicatat sebelum diizinkan masuk ke aula doa. "Titik masuk dan keluar tempat itu juga harus terpisah," kata Sharul.
Dilaporkan pekan lalu bahwa jumlah orang yang diizinkan untuk melakukan sholat di masjid-masjid dan surau dibatasi hingga 40 orang, tidak termasuk pejabat masjid dan anggota komite.
Shahrul juga mengatakan azan, sebagaimana dilakukan bilal, akan kembali normal dan mereka tidak perlu lagi membacakan frasa "al-Salatu fi buyutikum" (sembahyang di rumah). "Pejabat Masjid dan surau akan memberikan pengingat dan penjelasan sederhana tentang pedoman bagi mereka yang datang untuk berdoa sebelum setiap shalat," jelas dia.
Semua harus mematuhi SOP yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Kesehatan. Dia menambahkan bahwa Departemen Agama Islam akan mengeluarkan pedoman dan metode terbaru bagi lebih banyak orang untuk melaksanakan sholat.
Sumber: https://www.thestar.com.my/news/nation/2020/06/16/number-of-people-allowed-into-mosques-depends-on-prayer-hall-size
Ikuti Whatsapp Channel Republika
