Selasa 16 Jun 2020 16:29 WIB

Droplet Batuk dan Bersin Bisa Capai 5 Meter

Dokter Reisa ingatkan pentingnya jaga jarak agar terhindar percikan droplet.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat mematuhi etika batuk dan bersin agar tak memercikkan droplet.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat mematuhi etika batuk dan bersin agar tak memercikkan droplet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemi. Sebab, kata dia, percikan cairan atau droplet dari orang yang batuk dan bersin bisa mencapai 3 hingga 5 meter.

Penularan Covid-19 pun dapat terjadi baik secara kontak langsung dengan orang yang terinfeksi maupun kontak terhadap droplet dan permukaan benda yang dipegang oleh orang yang terinfeksi.

Baca Juga

“Percikan droplet atau air tersebut bisa mencapai jarak 1-2 meter baik ketika seseorang berbicara atau saat lawan bicaranya batuk atau bersin. Kalau misalnya batuk atau bersin, jaraknya bisa lebih jauh lagi, bisa 3-5 meter,” kata Reisa saat konferensi pers, Selasa (16/6).

Ketika bersin, batuk, dan juga berbicara, virus tersebut dapat keluar bersamaan dengan percikan liur atau cairan hidung. Reisa menjelaskan, virus corona yang masuk ke tubuh seseorang dapat menggandakan diri, terutama di bagian saluran pernapasan bawah seperti paru-paru.

Virus ini juga akan mengganggu imunitas dan kekebalan tubuh seseorang. Sehingga bagi kelompok masyarakat yang memiliki penyakit penyerta seperti ginjal, diabetes, dan lainnya bisa menjadi fatal dampaknya.

Reisa menyampaikan, pandemi dan ancaman Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Karena itu, ia menekankan pentingnya terus menjaga jarak dan menjalankan protokol kesehatan lainnya. Cara tersebut pun dinilai paling efektif untuk memutus penularan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement