Selasa 16 Jun 2020 13:45 WIB

Gubernur Lepas Kepergian 127 Santri Babel ke Gontor

Lulusan Ponpes Modern Gontor banyak yang menjadi pemimpin di berbagai bidang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman.
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan melepas keberangkatan 127 orang santri ke Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor, Provinsi Jawa Timur, untuk menuntut ilmu.

"Para santri ini sudah mendapatkan izin dari pondok pesantren dan pemerintah daerah Jawa Timur, karena mereka telah mengikuti protokol kesehatan," kata Erzaldi di Kota Pangkalpinang, Selasa (16/6).

Dia merasa senang melepaskan keberangkatan para santri yang akan kembali ke Pesantren Gontor yang ada di beberapa tempat di Pulau Jawa. Erzaldi yakin dan percaya nantinya mereka ini menjadi calon pemimpin yang besar, karena Gontor sudah dikenal dunia dalam menciptakan generasi yang berkualitas.

"Lulusan Gontor banyak yang menjadi pemimpin di berbagai bidang dan ini menjadi motivasi bagi para santri yang menimba ilmu di Gontor, sehingga orang tuanya harus mendukung anaknya dalam hal ini," ujar Erzaldi.

Dia mengatakan, menuntut ilmu adalah suatu hal yang khusus, karena pesantren tidak saja mengelola emotional quotient (EQ) akan tetapi dia juga mengelola batin. "EQ yang baik tetapi tidak dikelola dengan baik, maka tidak akan dapat menjalankan hidup ini dengan baik, salah satu contoh, jujur. Orang yang jujur akan disenangi semua orang dan ini menjadikan kita lebih mudah untuk dipercaya," kata Erzaldi.

Selain jujur, santri harus disiplin di segala bidang, termasuk menjalankan protokol kesehatan, mudah bergaul, carilah teman sebanyak-banyaknya," ungkapnya. "Saya berharap para santri mengikuti pesan-pesan tadi agar menjadi orang hebat di masa mendatang," katanya.

Terkait masalah keberangkatan para santri saat pandemi Covid-19, Erzaldi mengatakan, Pemprov Babel sudah mendapatkan kesepakatan bersama dari pemerintah daerah, untuk mengikuti anjuran protokol kesehatan. "Selama ini mereka mengikuti protokol kesehatan, dan sudah dibuktikan dengan surat dan kami berkewajiban untuk mengantar mereka hingga sampai tujuan dengan selamat. Mereka sudah melakukan rapid test dan surat kesehatan sudah kita keluarkan," ujarnya.

Sekretaris GTPPC-19 Babel, Mikron Antariksa mengatakan, para santri yang diberangkatkan ini sudah mengikuti protokol kesehatan karena hal itu sudah kewajiban yang harus diikuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement