Selasa 16 Jun 2020 11:51 WIB

Tajikistan Longgarkan Kebijakan Virus Corona

Mal, restoran, hotel, dan sektor jasa di Tajikistan akan beroperasi kembali

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga bersepeda melintas di depan bangunan madrasah di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan. Mal, restoran, hotel, dan sektor jasa di Tajikistan akan beroperasi kembali. Ilustrasi.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Seorang warga bersepeda melintas di depan bangunan madrasah di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan. Mal, restoran, hotel, dan sektor jasa di Tajikistan akan beroperasi kembali. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Tajikistan mengumumkan akan melonggarkan kebijakan yang bertujuan memutus penularan virus corona. Mal-mal, restoran, hotel, dan sektor jasa lainnya akan diizinkan beroperasi kembali.

Dalam pernyataannya Senin (15/6) pemerintah Tajikistan mengatakan akan tetap menutup perbatasan. Begitu pula dengan masjid dan fasilitas transportasi massal. Negara Asia Tengah yang berbatasan dengan China itu mengkonfirmasi 5.035 kasus infeksi dan 50 kasus kematian akibat virus corona.

Baca Juga

Sebagian besar negara sudah melonggarkan kebijakan pandemi virus corona, seperti Prancis yang berniat mempercepat pelonggaran karantina wilayah. Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan mempercepat relaksasi pembatasan sosial. Dalam siaran yang ditayangkan televisi nasional, Macron mengatakan mulai Senin ini restoran dan kafe di Paris dapat dibuka lagi.

Pada 22 Juni semua sekolah dasar, menengah, dan atas akan dibuka kembali. Semua siswa-siswi wajib kembali masuk sekolah. Artinya Prancis tidak memberlakukan peraturan kelas-kelas kecil yang membuat banyak siswa tetap belajar di rumah.

Mulai Sabtu (13/6) malam semua perbatasan Prancis dengan negara Eropa dibuka kembali. Negara itu akan mulai menyambut wisatawan asing pada 1 Juli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement