Selasa 16 Jun 2020 09:42 WIB

Pahala Orang yang Menginfakkan Harta di Jalan Allah

Allah melipatgandakan ganjaran bagi orang yang mengeluarkan harta di jalan-Nya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
 Pahala Orang yang Menginfakkan Harta di Jalan Allah. Salah satu layanan zakat, infak, dan sedekah drive thru dipasang di depan Masjid Al-Itishom, Jakarta Selatan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pahala Orang yang Menginfakkan Harta di Jalan Allah. Salah satu layanan zakat, infak, dan sedekah drive thru dipasang di depan Masjid Al-Itishom, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Surah Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT menjelaskan pahala dan bagaimana perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta dijalan Allah SWT. Perumpamaan orang yang mengeluarkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir yang pada tiap bulirnya berisi 100 biji. 

"....Dan Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang dikehendaki. Dan Allah Mahahalus karunia-nya lagi Maha mengetahui.” (Al-Baqarah 261).

Baca Juga

Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menafsirkan tentang Surah Al-Baqarah 261, bahwa berdasarkan sebuah hadis diterangkan amal itu ada enam macam dan manusia ada empat macam. Adapun enam amal tersebut adalah dua amal yang mewajibkan, dua amal yang seimbang, satu amal mengandung 10 kali lipat, dan satu amal yang mengandung pahala 700 kali lipat.

Amal yang mewajibkan adalah barangsiapa yang meninggalkan dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah SWT, ia akan tinggal di surga selama-lamanya. Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik ia akan masuk ke dalam neraka.

Amalan yang seimbang adalah, barang siapa berniat melakukan suatu kebaikan dan ia tidak dapat melakukannya, ia memperoleh satu pahala. Barangsiapa melakukan satu dosa, ia memperoleh satu dosa sebagai balasannya.

Barangsiapa melakukan kebaikan apa saja ia akan memperoleh pahala 10 kali lipat. Dan barangsiapa membelanjakan hartanya dijalan Allah ia akan memperoleh pahala 700 kali lipat dari setiap harta yang dibelanjakannya.

Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi mengatakan jenis manusia ada empat macam. Pertama, orang yang kaya di dunia dan kaya di akhirat. Kedua, orang yang kaya di dunia dan miskin di akhirat.

Ketiga, orang yang miskin di dunia dan kaya di akhirat. Keempat, orang yang miskin dunia dan miskin di akhirat. 

Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menerangkan, rusaknya dan miskinnya amalan di dunia menyebabkan seseorang tidak memperoleh apa pun di akhirat kelak sehingga orang seperti itu rugi dunia dan rugi akhirat. Abu Hurairoh r.a. meriwayatkan Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa bersedekah satu biji kurma dengan syarat dari harta yang halal bukan dari harta yang haram karena Allah subhanahu wa ta'ala, maka Allah SWT akan memelihara sedekah itu sebagaimana kalian melihat anak kuda kalian sehingga sedekah itu akan menjadi besar seperti gunung."

Dalam hadits yang lain disebutkan barangsiapa menginfakkan satu biji kurma di jalan Allah SWT, Allah SWT akan meningkatkan pahalanya sehingga akan lebih besar dari Gunung Uhud. Gunung Uhud adalah gunung yang sangat besar di Madinah Munawwarah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement