Selasa 16 Jun 2020 09:29 WIB

Israel Bangun Jalan Lintas yang Hubungkan Permukiman Yahudi

Israel bangun jalan hubungkan permukiman Yahudi Tepi Barat dan selatan Yerusalem

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Permukiman Yahudi. Israel bangun jalan hubungkan permukiman Yahudi Tepi Barat dan selatan Yerusalem. Ilustrasi.
Foto: infopalestina
Permukiman Yahudi. Israel bangun jalan hubungkan permukiman Yahudi Tepi Barat dan selatan Yerusalem. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel membangun bypass yang disebut sebagai Jalan Amerika atau American Road untuk menghubungkan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki di sebelah utara dan selatan Yerusalem. Konstruksi pembangunan saat ini sedang berlangsung.

Pejabat Israel menyatakan pembangunan bypass ini akan menguntungkan semua penduduk permukiman Yahudi di Tepi Barat. Namun sejumlah kritik mengatakan pembangunan proyek tersebut dapat menjadi hambatan bagi Palestina untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara di masa depan.

Baca Juga

Bagian tengah dan selatan jalan sudah dibangun dengan biaya yang diperkirakan mencapai 187 juta dolar AS. Secara keseluruhan, proyek yang akan berjalan di sepanjang atau di dekat tepi luar Yerusalem Timur itu akan menelan biaya lebih dari seperempat miliar dolar AS.

Para pejabat Israel mengatakan proyek pembangunan bypass tersebut akan mencakup terowongan sepanjang 1,6 kilometer di timur Bukit Zaitun, yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas bagi warga Israel dan Palestina.

"Itu tidak menyatukan permukiman. Ini bukan tentang menyatukan garis perbatasan atau kota. Tapi itu lebih menghubungkan mereka pada tingkat harian apakah itu studi, pariwisata, atau perdagangan. Dan kemudian dalam praktiknya akan menciptakan kota metropolis besar di Yerusalem," ujar Wakil Wali Kota Yerusalem, Arieh King.

King menerangkan jalan raya itu akan menjadi koridor penting dari blok permukiman Gush Etzion di Tepi Barat selatan dan permukiman seperti Har Homa di selatan pusat kota ke permukiman di utara dan timur Yerusalem. Termasuk Maale Adumim, yang merupakan rumah bagi lebih dari 40 ribu orang. Menurut King, penduduk Arab di lingkungan Yerusalem Timur seperti Umm Tuba dan Sur Baher juga akan mendapat manfaat untuk mengurangi waktu perjalanan mereka.

Pembangunan konstruksi jalan tersebut muncul ketika pemerintah Israel akan memulai diskusi tingkat kabinet tentang aneksasi Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Palestina menyatakan, pembangunan konstruksi itu akan menguntungkan pemukim Yahudi dan merusak kelayakan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara di masa depan.

"Proyek ini memutus lingkungan Palestina di dalam kota dari satu sama lain," ujar Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Fadi Al-Hidmi.

Al-Hidmi mengatakan, Jalan Amerika adalah bagian dari proyek jalan lingkar Israel yang ilegal. Jalan tersebut mengelilingi Yerusalem Timur untuk menghubungkan permukiman Israel dan memutus ibu kota Palestina yang diduduki dari seluruh Tepi Barat.

Seorang pengacara Israel yang mewakili beberapa keluarga Palestina yang terkena dampak pembangunan, Daniel Seidemann, mengatakan pembangunan jalan lintas tersebut merupakan strategi lama Israel untuk mengamankan "pencaplokan de facto" wilayah melalui proyek infrastruktur.

Seidemann yang memiliki spesialisasi dalam geopolitik Yerusaem mengatakan pembangunan jalan lintas itu merupakan integrasi sempurna antara Tepi Barat utara dan Yerusalem Timur di bawah kendali tunggal Israel dengan Tepi Barat selatan untuk keperluan pemukim.

"Itulah motivasi dan fakta bahwa (pembangunan jalan lintas) itu akan bermanfaat bagi warga Palestina di Yerusalem Timur, tetapi tidak lebih dari itu," jelas Seidemann.

Sebuah dokumen perencanaan yang ditinjau oleh Reuters menunjukkan jalan lintas akan dibangun sepanjang lebih dari delapan kilometer. Warga Palestina yang tinggal di sepanjang proyek pembangunan American Road menyatakan bahwa jalan lintas tersebut dibangun untuk menghubungkan para pemukim Yahudi, mulai dari ruang lingkup pembangunan dan kedekatan jalan raya di ujung utara dan selatan ke permukiman besar.

Dalam sebuah papan iklan tertulis bahwa proyek pembangunan American Road dekat permukiman Har Homa akan rampung pada Agustus 2021. Har Homa merupakan permukiman yang dibangun oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 1990 yang menghadap kota Bethlehem, Palestina.

"Kami tinggal di surga dan sekarang kami akan hidup di bawah jalan raya. Israel ingin memeras tanah kami dan mengurung kami di rumah, membiarkan para pemukim mengemudi di jalan raya melalui lembah leluhur kami," ujar warga Palestina, Khader Attoun yang tinggal di sekitar proyek pembangunan jalan lintas.

Israel menganeksasi Yerusalem Timur, setelah merebut daerah itu, bersama dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza, dalam perang 1967. Aneksasi tersebut belum mendapatkan pengakuan internasional. Permukiman Yahudi di Tepi Barat dibangun oleh pemerintah Israel sejak tanah tersebut direbut. Lebih dari 400 ribu warga Israel tinggal di wilayah Tepi Barat yang diduduki, sementara 200 ribu lainnya tinggal di Yerusalem Timur.

Palestina menuding permukiman Yahudi yang dibangun oleh Israel dapat menghambat terciptanya negara Palestina yang merdeka. Sebagian besar negara menganggap pembangunan permukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional.

Israel membantah hal ini. Mereka mengatakan pembangunan permukiman berkaitan dengan ikatan historis dan kebutuhan keamanan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement