Selasa 16 Jun 2020 02:42 WIB

Wali Kota Kediri Evaluasi Penanganan Covid-19

Tingkat kesembuhan di Kota Kediri adalah 19 orang dari 57 kasus yaitu 33 persen.

Warga berunjuk rasa menuntut pemberlakuan normal baru di depan portal yang terkunci di Desa Kedak, Kediri, Jawa Timur, Senin (8/6/2020). Warga berharap penutupan lingkungan pasca ditemukannya 23 orang positif COVID-19 di kawasan tersebut segera diakhiri dengan cara membuka portal dan memberlakukan era normal baru tanpa harus mewajibkan masyarakat mengikuti rapid test.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warga berunjuk rasa menuntut pemberlakuan normal baru di depan portal yang terkunci di Desa Kedak, Kediri, Jawa Timur, Senin (8/6/2020). Warga berharap penutupan lingkungan pasca ditemukannya 23 orang positif COVID-19 di kawasan tersebut segera diakhiri dengan cara membuka portal dan memberlakukan era normal baru tanpa harus mewajibkan masyarakat mengikuti rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan evaluasi tentang percepatan penanganan Covid-19 di daerah itu, termasuk membahas aduan masyarakat terkait dengan beberapa tempat yang kembali ramai aktivitas warga.

"Saat ini daerah kita belum dinyatakan bersih tapi mungkin warnanya masih oranye (jingga). Artinya walaupun kasusnya banyak, tapi saya yakin dengan kasus yang lumayan banyak ini, kita betul-betul bisa mengendalikan persebarannya," katanya di Kediri, Senin (15/6).

Wali Kota Abu Bakar dalam rapat dengan forkopimda dan jajaran OPD di Balai Kota Kediri tersebut, mengaku bersyukur dari berbagai hal yang telah dilakukan ternyata membuahkan hasil yang positif sehingga harus dipertahankan. Kegiatan penyemprotan yang sudah dilakukan, tambah dia, diharapkan juga terus berjalan.

Selain itu, dalam waktu dekat yang menjadi titik fokus penyemprotan, yaitu taman-taman, railing jembatan, dan halte. Menurut dia, kolaborasi dengan Polresta Kediri, Kodim 0809/Kediri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Kediri juga diharapkan terus berjalan, salah satunya dalam hal melakukan patroli.

"Dan saya harap tetap, nanti Satpol PP, Dishub bersama Pak Kapolresta dan Pak Dandim berkolaborasi untuk melakukan patroli. Bagaimana supaya memberikan rasa aman dan nyaman di Kota Kediri. Yang perlu digarisbawahi di sini, kita diminta Bapak Presiden bersama-sama mengendalikan kasus ini. Supaya kasus ini tertekan, tidak ada yang meninggal dan tingkat kesembuhannya tinggi," kata dia.

Ia juga mengatakan saat ini di Kota Kediri aktivitas warga terlihat ramai lagi, sehingga dikhawatirkan angka tertular warga bisa semakin tinggi. "Padahal berdasarkan perwali kami melakukan pengetatan. Kami tidak melakukan PSBB, tapi melakukan pengetatan kegiatan masyarakat," ujar dia.

Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana menyambut positif dan sepakat akan terus melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 di daerah itu. 

"Kami sudah sepakat apa yang dikerjakan mempresentasikan apa yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri. Mulai kemarin kami sampaikan mari sama-sama bekerja untuk masyarakat Kota Kediri. Apa yang sudah dicapai bisa dikatakan sudah bagus untuk penanganan Covid-19, namun yang diantisipasi adalah nantinya. Jangan sampai apa yang sudah dijaga ini bubar karena kita tidak bisa menjaga. Oleh karena itu, pesan untuk masyarakat Kota Kediri, saat ini kita belum masuk 'new normal' (normal baru). Kita masih masa siaga Covid-19," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adhima mengatakan berdasarkan data indikator-indikator terkait dengan Covid-19 di daerah itu sudah mengalami peningkatan. Angka kematian lebih sedikit, sedangkan angka kesembuhan lebih banyak berdasarkan persentase perbandingan dari Provinsi Jatim dan nasional.

"Ada 11 indikator yang harus kita lalui dan untuk Kota Kediri ini masih ada beberapa indikator yang harus kita perkuat lagi. Kalau melihat trennya, Kota Kediri sudah melalui puncak dan kalau prediksi kami sudah mulai ada perlambatan kasus. Sejalan dengan tingkat reproduksi transmisinya di Indonesia yang masih di atas 2,5, artinya satu pasien masih menularkan dua sampai tiga orang," kata dia.

Fauzan juga menambahkan angka Kota Kediri saat ini untuk kasus Covid-19, yaitu sekitar 19 kasus per 100 ribu penduduk, sedangkan normalnya kurang dari lima kasus per 100 ribu penduduk. Artinya, katanya, Kota Kediri secara kasus masih tinggi tetapi dengan upaya dari pemkot dan forkopimda yang terus masif, pelacakan kasus di Kota Kediri semakin banyak, semakin banyak tingkat kesembuhan menunjukkan keberhasilan penanganan Covid-19.

"Tingkat kesembuhan di Kota Kediri adalah 19 orang dari 57 kasus yaitu sekitar 33 persen jauh melampaui tingkat nasional dan provinsi. Artinya, begitu kasus ditemukan, penanganan yang dilakukan juga maksimal. Dan angka kematiannya hanya satu pasien dibanding 57 kasus atau sekitar 1,75 persen. Ini adalah beberapa indikator keberhasilan yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri," katanya.

Kepala Dishub Kota Kediri yang juga Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Kota Kediri M. Ferry Djatmiko menyampaikan timnya selalu siap dan akan terus melakukan operasi gabungan bersama jajaran Polresta Kediri dan Kodim 0809/Kediri untuk memberikan peringatan kepada masyarakat di berbagai tempat dan beberapa pelaku usaha yang masih melanggar aturan serta tidak menerapkan protokol kesehatan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement