Senin 15 Jun 2020 17:18 WIB

Mark Zuckerberg Kesal dengan Pernyataan Donald Trump

Mark Zuckerberg 'Jijik' dengan Pernyataan Donald Trump: Negara Butuh Persatuan!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Mark Zuckerberg 'Jijik' dengan Pernyataan Donald Trump: Negara Butuh Persatuan!. (FOTO: Instagram/zuck)
Mark Zuckerberg 'Jijik' dengan Pernyataan Donald Trump: Negara Butuh Persatuan!. (FOTO: Instagram/zuck)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan baru-baru ini membagikan pemikiran mereka dalam email ke ilmuwan-ilmuwan yang didukung oleh organisasi nirlaba mereka, Chan Zuckerberg Initiative (CZI).

Dilansir dari CNN Business di Jakarta, Senin (15/6/2020) para ilmuwan tersebut, sebagaimana diketahui, baru-baru ini mengangkat keprihatinan mereka tentang bagaimana Facebook menangani posting Trump.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Banjir Kritik dari Ratusan Ilmuwan yang Didanai Olehnya: Kami Prihatin!

"Kami sangat terguncang dan jijik dengan retorika yang memecah belah dan menghasut Presiden Trump pada saat bangsa kita sangat membutuhkan persatuan," tulis Zuckerberg dan Chan.

"Ini adalah titik perubahan yang sangat menyakitkan dalam kisah bangsa kita, terutama bagi komunitas kulit hitam dan kolega kulit hitam kita, yang telah hidup dengan dampak rasisme sistemik selama beberapa generasi." lanjut Zuck.

Email tersebut diberikan kepada CNN Business oleh Jason Shepherd, seorang ilmuwan yang didukung oleh CZI yang membantu menyatukan surat kepada Zuckerberg awal bulan ini.

Tanggapan tersebut datang beberapa hari setelah lebih dari 140 ilmuwan yang telah menerima dana dan dukungan dari CZI menulis surat terbuka kepada Zuckerberg yang mendesaknya untuk mempertimbangkan kebijakan yang lebih ketat tentang informasi yang salah dan bahasa yang memicu perpecahan.

Para ilmuwan diketahui memprotes ke posting Facebook Trump, yang mengatakan: "Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."

"Ini adalah pernyataan yang jelas menghasut kekerasan," tulis para ilmuwan. "Seperti banyak orang, kami bingung melihat bahwa Facebook belum mengikuti kebijakan mereka sendiri sehubungan dengan Presiden Trump, yang telah menggunakan platform Facebook untuk menyebarkan informasi yang salah dan memicu perpecahan."

Pasangan ini juga menekankan bahwa Facebook dan CZI adalah organisasi yang sepenuhnya terpisah dan independen, meskipun ia mengakui bahwa mereka berbagi pemimpin.

"Pada saat ini, kami memahami bahwa hubungan CZI dengan Facebook bukanlah ketegangan yang mudah untuk dijembatani," tulis mereka yang menambahkan bahwa, "kebijakan Facebook bukan menjadi keputusan CZI sebagai sebuah organisasi."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement