Ahad 14 Jun 2020 22:59 WIB

Pedagang Dadakan Nekat Berjualan Saat PSBB Proporsional

PSBB Proporsional ditetapkan hingga 26 Juni 2020 mendatang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Pedagang jamu keliling Tidar menggunakan masker dan pelindung wajah saat berjualan (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang jamu keliling Tidar menggunakan masker dan pelindung wajah saat berjualan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kota Cirebon memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional hingga 26 Juni 2020 mendatang. Namun, sejumlah pedagang dadakan tetap nekat berjualan di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, Ahad (14/6).

Sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, kawasan Stadion Bima Kota Cirebon kerap dijadikan lokasi olah raga sekaligus pasar dadakan setiap Ahad. Karenanya, kawasan tersebut selalu ramai dikunjungi oleh warga.

Baca Juga

Namun, sejak berlangsungnya pandemi Covid-19, pasar dadakan di lokasi tersebut ditiadakan. Stadion Bima pun ditutup untuk umum.

"Sampai sekarang, kawasan Stadion Bima masih tertutup untuk pedagang," kata Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Andi Armawan, Ahad (14/6).

Untuk itu, melihat banyaknya pedagang dadakan yang kembali berjualan di kawasan stadion itu, Satpol PP pun menerjunkan personelnya. Mereka memberikan sosialisasi kepada para pedagang agar segera menutup dagangan mereka. "Kami juga mengingatkan mereka untuk tidak berjualan lagi pekan depan," tukas Andi.

Andi mengungkapkan, di masa PSBB Proporsional ini, Satpol PP Kota Cirebon lebih mengutamakan tindakan humanis dan persuasif dibandingkan penindakan terhadap warga. Pihaknya juga membagi-bagikan masker di sejumlah ruas jalan bagi warga yang tidak menggunakan masker. "Setiap hari kami lakukan sosialisasi di sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Cirebon," terang Andi.

Sebelumnya, Pj Sekda Kota Cirebon, Nanin Hayani Adam, mengungkapkan, kerumunan warga harus tetap dihindari guna mencegah penyebaran Covid-19. Khusus untuk kawasan Stadion Bima, saat ini hanya boleh untuk warga yang berolah raga. "Itupun kapasitasnya hanya 50 persen dari normal," ujar Nanin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement