Sabtu 13 Jun 2020 21:55 WIB

Partai Demokrat Berduka Atas Wafatnya Pramono Edhie Wibowo

Pramono Edhie Wibowo wafat pada Sabtu (13/6) malam.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Ali Mansur / Red: Nashih Nashrullah
Pramono Edhie Wibowo wafat pada Sabtu (13/6) malam.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pramono Edhie Wibowo wafat pada Sabtu (13/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada Sabtu (13/6) malam. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ipar dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan almarhum semasa hidup. Semoga beliau husnul khotimah, segala amal ibadah dan pengabdian beliau diterima, diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar AHY lewat keterangan resminya, Sabtu (13/6).

Baca Juga

AHY menjelaskan, Kepala Staf Angkatan Darat periode 2011-2013 dan Kepala BPOKK Partai Demokrat periode 2015-2020, meninggal sekitar pukul 19.30 WIB. Rencananya, jenazah akan disemayamkan di kediamannya di Komplek Puri Cikeas Indah, Kabupaten Bogor.

"Malam ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka, Komplek Puri Cikeas Indah, Bogor. Untuk rencana pemakaman menyusul," ujar AHY.

Pramono menjadi KSAD ke-27, dan memiliki karier militer cemerlang, dan lengkap karena pernah menduduki semua jabatan strategis di TNI AD. Dia pernah menjadi ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri saat berpangkat Kolonel.

Kemudian kariernya menanjak menjadi wakil komandan jenderal (danjen) Kopassus, kepala staf Kodam Diponegoro, danjen Kopassus, panglima Kodam Siliwangi, dan panglima Kostrad.

Setelah purnatugas dari TNI AD, Pramono aktif menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, dan sempat ikut konvensi di partai yang didirikan kakak iparnya tersebut pada 2014.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement