Sabtu 13 Jun 2020 21:44 WIB

Al Ghazali dan Rumi Soal Konsep Mengenali Diri dalam Tasawuf

Imam Al Ghazali dan Rumi mempunyai pemaknaan tentang mengenali diri.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Imam Al Ghazali dan Rumi mempunyai pemaknaan tentang mengenali diri. Ilustrasi ibadah untuk mengenali diri sendiri.
Foto: Reuters
Imam Al Ghazali dan Rumi mempunyai pemaknaan tentang mengenali diri. Ilustrasi ibadah untuk mengenali diri sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk dapat menentukan ke mana langkah perbuatan bermuara, manusia memang dianjurkan mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Hal ini agar manusia dapat mengontrol setiap tantangan yang dihadapi dalam hidup.

Anjuran mengenali diri sendiri dalam agama sangatlah penting. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimiya’ As-Sa’adah menjabarkan, mengenali diri sendiri merupakan kunci untuk mengenali Allah SWT lebih dekat. Mengenali diri sendiri merupakan salah satu jalan mendekat kepada Allah SWT.

Baca Juga

Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda: من عرف نفسه، فقد عرف ربّه “Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu,”. Yang artinya: “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.”  

Mengenali lebih dalam terhadap diri sendiri dilakukan secara lahiriah hingga batiniah. Diperlukan bagi manusia untuk berkomunikasi kepada dirinya sendiri dalam proses pengenalan terhadap diri tersebut. Mulai dari pengenalan fisik, sifat, hingga kemampuan dan kelemahan diri.

Sufi Islam Jalaluddin Rumi menuliskan syair puisinya tentang proses pengenalan diri. Manusia memang harus berjalan mengenali dirinya sendiri. Rumi berpuisi sebagaimana dikutip dari buku Belajar Hidup dari Rumi karya Dr Haidar Bagir:

Jangan puas dengan kisah-kisah,

Tentang apa yang telah terjadi dengan orang lain.

Sibak mitos dirimu sendiri.

Kenali dirimu, alami sendiri, agar kaukenali Tuhanmu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement