Jumat 12 Jun 2020 22:30 WIB

Halal Bi Halal MUI, Wapres Minta Edukasi Protokol Kesehatan

Wapres meminta MUI se-Indonesia turut edukasi pentingnya protokol kesehatan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia ikut memberi pemahaman masyarakat terhadap prosedur protokol kesehatan.
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia ikut memberi pemahaman masyarakat terhadap prosedur protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia ikut memberi pemahaman masyarakat terhadap prosedur protokol kesehatan. 

Ma'ruf mengatakan, meski saat ini telah memasuki tatanan normal baru atau new normal, namun protokol kesehatan menjadi hal yang harus tetap dilakukan masyarakat.  

Baca Juga

Karena itu, dalam forum Halal Bihalal Wapres dengan jajaran pimpinan MUI se-Indonesia, Ma'ruf meminta peran ulama dalam menghadapi new normal.  

"Saya kira perlu kita para pimpinan MUI di seluruh Indonesia untuk memberikan pemahaman-pemahaman tentang pentingnya protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker mencuci tangan, melakukan tes masif dan jangan mengambil jenazah Covid-19," ujar Ma'ruf saat teleconference dari rumah dinas Wapres, Jakarta, Jumat (12/6). 

Ma'ruf mengingatkan, salah tugas ulama saat ini adalah menjaga umat dari bahaya terpapar virus Covid-19. Apalagi di masa new normal saat ini, situasinya justru lebih sulit dibandingkan saat berada dalam rumah.  

Ketua Umum MUI nonaktif itu menerangkan, jika sebelumnya fokus Pemerintah menghilangkan bahaya lebih besar yakni Covid-19 dan mengabaikan ekonomi karena masih bahaya kecil. 

Namun berbeda dengan saat ini, baik Covid-19 maupun bahaya keterpurukan ekonomi sama-sama besarnya untuk ditanggulangi.  

Sebab, jika keterpurukan ekonomi tidak diatasi maka akan menjadi krisis ekonomi yang sulit. Karena itu, tidak ada pilihan selain new normal harus dilakukan. 

Namun demikian, bukan berarti mengabaikan bahaya Covid-9. "Di sini kita memerlukan adanya menjaga umat, supaya tidak (mengabaikan protokol kesehatan), sebab kelihatan sekarang masyarakat euforia karena pintunya dibuka, lantas masyarakat seperti tidak lagi (patuh) padahal justru harus lebih ketat ya melaksanakan protokol kesehatan," ujar Ma'ruf.

Dia menyoroti tempat tempat umum saat ini, seperti pasar dan terminal yang saat ini mengabaikan prinsip jarak fisik atau physical distancing. "Ini kadang sudah (tidak ditaati) kadang di pasar tradisional, di terminal-terminal, ini tidak, kemudian juga tidak memakai masker," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement