Jumat 12 Jun 2020 22:15 WIB

Hari Ini, 57 Orang Positif Covid-19 di Maluku

Angka ini menjadi peningkatan paling drastis kasus positif Covid-19 di Maluku.

Kasus COVID-19 di provinsi Maluku mengalami peningkatan drastis pada Jumat (12/6) (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: ANTARA/Ampelsa
Kasus COVID-19 di provinsi Maluku mengalami peningkatan drastis pada Jumat (12/6) (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kasus COVID-19 di provinsi Maluku mengalami peningkatan drastis pada Jumat (12/6). Hal ini ditandai dengan adanya penambahan 57 pasien positif dalam waktu sehari sehingga total menjadi 387 orang.

"Hari ini terjadi peningkatan sangat tajam untuk pasien positif COVID-19 sebanyak 57 orang," Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 provinsi Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Jumat.

Baca Juga

Jumlah pasien positif COVID-19 berdasar tes usap (swab) dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) sebanyak 387 orang. Angka ini meningkat dari hari sebelumnya berjumlah 330 orang.

Dari 57 kasus baru tercatat 33 orang warga Kota Ambon, 18 orang warga kabupaten Maluku Tengah (Malteng), lima orang di Seram bagian Timur (SBT) serta satu lainnya di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Begitu juga dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia bertambah satu orang sehingga total menjadi 10 orang.

"Sementara untuk pasien yang berhasil sembuh bertambah 15 orang menjadi 104 orang dari sehari sebelumnya yakni 89 orang," ujarnya.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini dirawat di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Ambon dan beberapa kabupaten lainnya tercatat 29 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 46 orang. Kasrul berharap kepatuhan warga menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah lebih ditingkatkan, guna memutus mata rantai penyebarannya.

"Hanya dengan penerapan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, maka semua orang dapat terhindar dari penularan dan mara rantai pandemi COVID-19 dapat diputuskan," kataKasrul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement