Sabtu 13 Jun 2020 03:59 WIB

Penumpang Bandara Adi Soemarmo Turun Drastis

Penurunan penumbang Adi Soemarmo sudah terjadi sejak Januari 2020.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah petugas menggunakan masker dan pelindung wajah saat berjaga di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020). Bandara Adi Soemarmo menerapkan adaptasi normal baru baik petugas bandara dan para penumpang pesawat komersial dengan menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, tempat cuci tangan, cairan antiseptik dan berjaga jarak guna pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah petugas menggunakan masker dan pelindung wajah saat berjaga di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020). Bandara Adi Soemarmo menerapkan adaptasi normal baru baik petugas bandara dan para penumpang pesawat komersial dengan menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, tempat cuci tangan, cairan antiseptik dan berjaga jarak guna pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mencatat adanya penurunan jumlah penumpang selama pandemi Covid-19 dikarenakan adanya pembatasan penerbangan. Kebijakan new normal atau kenormalan baru dari pemerintah pusat, diharapkan meningkatkan kembali penumpang Bandara Adi Soemarmo.

GM Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan, mengatakan, penurunan jumlah penerbangan maupun penumpang sudah terjadi sejak awal tahun dan masih terjadi sampai saat ini. Pada Januari 2020, jumlah pesawat yang terbang melalui Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.124 pesawat dengan 130.034 penumpang, pada Februari jumlah pesawat turun menjadi 1.207 pesawat dan jumlah penumpang turun menjadi 124.959 orang.

Baca Juga

Kemudian pada Maret turun lagi menjadi 866 pesawat dengan 15.860 penumpang, serta pada Mei hanya melayani 30 pesawat dengan jumlah penumpang 489 orang.

"Selama pandemi Covid-19 terjadi penurunan cukup tajam pada jumlah penerbangan maupun penumpang di Bandara Adi Soemarmo. Jumlah penerbangan turun 95,94 persen sedangkan jumlah penumpang turun 98,79 persen," kata Yani kepada wartawan, Jumat (12/6).

Namun, pascapembatasan penerbangan, terjadi kenaikan jumlah penumpang di Bandara Adi Seomarmo. Jika biasanya rata-rata melayani 50-60 penumpang per hari, dua hari terakhir sebanyak 90 penumpang per hari.

Dia menyebut, kapasitas normal terminal penumpang di Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.800 orang. Namun, pada penerapan kenormalan baru kapasitas dibatasi menjadi 800 orang.

Persiapan lainnya dalam penerapan kebijakan kenormalan baru, manajemen Bandara memastikan tingkat keterisian maksimal pesawat hanya 70 persen dari total kapasitas dalam setiap penerbangan. Hal itu merujuk pada aturan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Sesuai SE dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara bahwa saat ini baru memulai kami mulai persiapan pelaksaan operasi penerbangan pada masa masyarakat produktif aman Covid-19. Jadi ini kami dalam rangka proses persiapan untuk melaksanakan new normal kehidupan baru," ujarnya.

Dalam penerapan kenormalan baru, Bandara Adi Soemarmo menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di antaranya, memakai masker bagi penumpang, melengkapi dokumen yang terdiri dari dokumen kesehatan yang nanti akan dicek oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), serta dokumen dari maskapai.

"Setelah verifikasi nanti di bandara dia bisa melanjutkan perjalanan itu. Nah kepercayaan inilah yang akan kami tampilkan di bandara ini sehingga mudah-mudahan ke depan penggunaan transportasi udara ini menjadi kembali pada kondisi normal seperti sebelum pandemi," harapnya.

Menurut Yani, saat ini baru empat rute penerbangan yang beroperasi di Bandara Adi Soemarmo, di antaranya Palembang-Solo, Solo-Pontianak, serta Cengkareng-Solo. Dalam waktu dekat rute Halim Perdana Kusuma ke Solo akan beroperasi. Sedangkan maskapai yang operasional sekarang di antaranya, NAM Air, Citilink, dan Garuda Indonesia.

Sementara itu, Komandan Lanud Adi Soemarmo, Kolonel Pnb Adrian P Damanik, mengatakan, pasukan yang ditempatkan di Bandara Adi Soemarmo ada satu pleton atau 30 orang yang bertugas untuk membantu menjaga ketertiban dan keamanan di bandara.

"Sekarang yang penting para penumpang itu mengikuti ataupun melengkapi persyaratan untuk bisa naik pesawat, dan kami pada intinya hanya menjaga ketertiban dan juga seperti arahan dari Panglina TNI bahwa TNI maupun Polri ikut membantu mendisiplinkan apabila seandainya di dalam pelaksanaannya khususnya di daerah Bandara Adi Soemarmo ini ada penumpang yang tidak disiplin misalnya tidak menggunakan masker ataupun yang lainnya mungkin kami sifatnya untuk mengingatkan mereka," terang Kolonel Pnb Adrian yang juga Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bandara dan Lanud Adi Soemarmo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement