Jumat 12 Jun 2020 17:59 WIB

Puluhan ASN Positif Covid, Gubernur Perintahkan Tracing

Seluruh ASN punya resiko terpapar karena mereka memang harus bekerja.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
 Gunernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri).
Foto: istimewa
Gunernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan tracing. P erintah ini menyusul temuan puluhan Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkot Semarang yang terpapar Covid-19.

Langkah ini penting guna melacak kemungkinan persebaran Covid-19 di lingkungan kerja masing- masing ASN Pemkot Semarang tersebut maupun lingkungan yang lain selama 14 hari terakhir. “Saya sudah perintahkan Wali Kota Semarang, untuk melakukan tracing dugaan penularannya,” kata gubernur, saat dikonfirmasi perihal temuan puluhan ASN yang positif terpapar Covid-19 tersebut, di Semarang, Jumat (12/6).

Menurut Ganjar, sedikitnya 20 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang dinyatakan positif Covid-19, yang diketahui dari hasil tes swab massal yang dilaksankan di lingkungan kerja pemerintahan Kota Semarang tersebut, baru- baru ini.

Oleh karena itu, gubernur minta agar dilakukan tracing secepatnya, dari mana sumber penularannya, mereka sudah ke mana saja dan sudah berinteraksi dengan siapa saja baik di lingkungan kerja maupun lingkungan yang lain.

“Ketika mereka kena virus itu saat bekerja dan melayani masyarakat, maka buat saya mereka merupakan orang- orang hebat yang berjibaku dan serius mengurus dan bertanggungjawab atas pekerjaannya,” tambah gubernur.

Ia berharap, para ASN di lingkungan Pemkot Semarang itu bisa segera sembuh. “Katanya OTG (red; orang tanpa gejala), kalau OTG nanti kita rawat dan insya Allah mereka bisa cepat sembuh,” ungkapnya.

Menurut gubernur, temuan ASN Pemkot Semarang yang positif Covid-19 tersebut harus menjadi perhatian bahwa aparat sipil pelayan masyarakat pun rentan terhadap penularan. Semua ASN harus berhati- hati dalam bekerja dan melayani masyarakat.

Seluruh ASN punya resiko terpapar karena mereka memang harus bekerja. “Makanya, kalau masyarakat bisa memantu mereka bekerja dari rumah, maka para ASN tersebut tidak akan terpapar,” tambahnya.

Peristiwa tersebut juga harus menjadi pengalaman yang berharga dan harus membuat semuanya untuk berbenah. Kontrol internal harus dilakukan sebagai upaya memproteksi para ASN saat bekerja.

“Kita memang tidak boleh meremehkan ini, karena kita tidak pernah tahu. Mudah- mudahan mereka segera sembuh. Saya menghormati dan mengapresiasi atas kerja keras mereka (red; para ASN Pemkot Semarang),” tandas Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement