Jumat 12 Jun 2020 16:03 WIB

Bandara Adi Soemarmo Siap Sambut Normal Baru

Persiapan itu salah satunya dengan mengatur kapasitas terminal penumpang bandara.

Petugas bandara memakai masker dan pelindung wajah saat mengecek dokumen milik penumpang pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020). Bandara Adi Soemarmo menerapkan adaptasi normal baru baik petugas bandara dan para penumpang pesawat komersial dengan menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, tempat cuci tangan, cairan antiseptik dan berjaga jarak guna pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas bandara memakai masker dan pelindung wajah saat mengecek dokumen milik penumpang pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020). Bandara Adi Soemarmo menerapkan adaptasi normal baru baik petugas bandara dan para penumpang pesawat komersial dengan menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, tempat cuci tangan, cairan antiseptik dan berjaga jarak guna pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, siap menyambut tatanan normal baru di masa pandemi Covid-19. salah satunya dengan mengatur kapasitas terminal penumpang bandara. "Kalau normalnya kapasitas terminal penumpang di Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.800 orang, namun pada normal baru kami batasi menjadi 800 orang," kata General Manager Bandara Adi Soemarno Yani Ajat Hermawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/6).

Selain itu, pihaknya juga memastikan tingkat keterisian maksimum pesawat dalam setiap penerbangannya hanya 70 persen dari total kapasitas. Terkait hal itu, pihaknya merujuk pada aturan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga

Selain itu, pihaknya juga mengatur kapasitas bandara. Jika normalnya kemampuan 12 pergerakan per jam dengan rincian enam penerbangan reguler dan enam nonreguler, pada saat normal baru ini turun menjadi empat penerbangan reguler per jam dan satu nonreguler per jam.

Sementara itu, diakuinya, selama pandemi ini terjadi penurunan yang cukup tajam pada jumlah penerbangan maupun penumpang di Bandara Adi Soemarmo. Berdasarkan data, dia mengatakan, untuk jumlah pesawat turun 95,94 persen dan jumlah penumpang turun 98,79 persen.

"Bahkan, pascapembatasan penerbangan kemarin, baru dua hari ini terjadi kenaikan jumlah penumpang di bandara kami. Jika biasanya rata-rata melayani 50 hingga 60 penumpang per hari, dua hari ini sebanyak 90 penumpang per hari," katanya.

Ia mengatakan penurunan jumlah pesawat maupun penumpang sudah terjadi sejak awal tahun hingga saat ini. Pihaknya mencatat pada Januari jumlah pesawat yang terbang melalui Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.124 dengan 130.034 penumpang. Pada Februari jumlah pesawat turun menjadi 1.207 dan jumlah penumpang turun menjadi 124.959 orang.

Angka ini kembali turun pada Maret, yaitu 866 pesawat dengan 15.860 penumpang dan Mei hanya melayani 30 pesawat dengan jumlah penumpang 489 orang. Selama pandemi ini, dia mengatakan, rute pesawat yang paling diminati yaitu Solo-Cengkareng. Meski demikian, sejak beberapa waktu yang lalu maskapai Nam Air mulai mengoperasikan rute Solo-Palembang dan Solo-Pontianak.

"Kalau beberapa maskapai lain belum ada rilis untuk terbang langsung, seperti Xpress Air sampai akhir Juni belum ada penerbangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement