Jumat 12 Jun 2020 12:00 WIB

Pemerintah Optimistis Penjualan ORI017 Capai Target

Situasi pasar keuangan yang mulai kondusif diyakini mampu membantu capaian target.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis penawaran instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 dapat memenuhi target yang ditetapkan, yakni Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun.
Foto: Tim Infografis Republika
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis penawaran instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 dapat memenuhi target yang ditetapkan, yakni Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis penawaran instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 dapat memenuhi target yang ditetapkan, yakni Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun. Situasi pasar keuangan yang sudah mulai kondusif diyakini mampu membantu pemerintah mencapai target tersebut.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan menyebutkan, secara makro, sudah banyak investor asing kembali ke pasar keuangan domestik dibandingkan awal masa pandemi Covid-19. "Performa sekuritas baik saham maupun obligasi pun menjadi lebih baik," tuturnya dalam diskusi teleconference, Jumat (12/6).

Baca Juga

Ke depannya, Deni berharap, kepercayaan dari investor domestik untuk investasi ke pasar keuangan Indonesia semakin meningkat. Khususnya dalam membeli instrumen ORI017 yang akan mulai ditawarkan pada Senin (16/6) dengan kupon 6,4 persen.

Deni menyebutkan, imbal hasil 6,4 persen tersebut merupakan angka premium yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi perbankan seperti deposito. Di sisi lain, pemerintah tidak menetapkan angka terlalu tinggi mengingat proyeksi suku bunga yang rendah dalam beberapa waktu mendatang.

 

Apabila ditetapkan terlalu tinggi, Deni khawatir, keberadaan ORI017 dapat mempengaruhi keberanian perbankan untuk dapat memberikan suku bunga rendah ke nasabah kredit. "Jadi, di satu sisi kita ingin berikan premium yang menarik untuk masyarakat, di satu sisi kita ingin tetap mendorong suku bunga rendah ke masyarakat atau dunia usaha," ujarnya.

Optimisme Deni untuk mencapai target penawaran ORI017 juga berdasarkan penilaian likuiditas masyarakat di perbankan yang masih cenderung tinggi. Apalagi, kini masyarakat Indonesia sudah semakin 'melek' dengan instrumen investasi ritel, termasuk ORI.

Deni mengatakan, daya tarik ORI017 lainnya adalah risiko yang rendah dibandingkan instrumen lain. Sebut saja saham yang memiliki fluktuasi sangat tinggi, terutama di tengah pandemi. “Untuk masyarakat yang lebih memilih konservatif, low risk, tapi berikan imbal hasil yang untung, saya pikir ORI jadi salah satu opsi menarik,” katanya.

ORI017 akan ditawarkan secara online (e-SBN) ini mulai dijual ke investor pada Senin (15/6) pukul 09.00 WIB hingga Kamis (9/7) pukul 10.00 WIB. Investor dapat membeli ORI017 dengan minimum pemesanan Rp 1 juta hingga maksimum Rp 3 miliar.

Hasil penjualan ditetapkan pada Senin (13/7) dengan pembayaran kupon dilakukan tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali dilakukan pada 15 Agustus.

Holding period atau masa di mana investor ORI017 belum boleh memindahbukukan kepemilikan ORI-nya yang ditetapkan adalah dua periode pembayaran kupon. Artinya, investor baru dapat melakukannya mulai 15 September.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement