Jumat 12 Jun 2020 09:56 WIB

Hindari Calo Pengajuan Klaim JHT

Serikat pekerja diharapkan aktif memberikan wawasan jamsos ketenagakerjaan.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Wabah corona tak menghentikan pelayanan BP Jamsostek.
Foto: Dok Republika
Wabah corona tak menghentikan pelayanan BP Jamsostek.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BP Jamsostek) mengimbau masyarakat menghindari jasa calo dalam pengajuan klaim jaminan hari tua. Pengurusan hal ini akan lebih baik bila dilakukan oleh peserta program, sehingga menjadi tepat sasaran dan tidak ada ruang untuk kerugian bagi peserta program.

Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Wilayah Bidang Pelayanan Kantor BP Jamsostek DKI Jakarta Dr Merry Triwisatawati dalam kegiatan sosialisasi dan silaturrahmi lebaran secara online bersama dengan berbagai Konfederasi dan Serikat Pekerja(SP)/Serikat Buruh(SB) se-DKI Jakarta, pada Rabu (10/6).

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mempererat hubungan kemitraan dengan pemangku kepentingan. Ini juga merupakan sosialisasi tanpa kontak fisik (Sapa Asik) dengan serikat pekerja/serikat buruh di jajaran DKI Jakarta.

Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah DKI Jakarta, Cotta Sembiring mengatakan pertemuan silaturrahmi lebaran tahun ini belum bisa dilaksanakan secara kontak fisik. Padahal, sebagian besar kawan-kawan serikat pekerja menginginkan agar pertemuan diadakan secara tatap muka.

Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu hingga akhir bulan Juni ini memang sudah melakukan pelonggaran PSBB (masa transisi new normal). Namun dikarenakan harus mengumpulkan masa dalam jumlah banyak, maka demi keselamatan bersama dan faktor protokol kesehatan-lah (sosial distancing dan physical distancing) kegiatan silaturrahmi ini dilakukan secara virtual.

"Faktor kesehatan tetap nomor satu, oleh karena itu kita doakan bersama agar wabah covid 19 ini segera tuntas dan kita semua bisa melakukan aktifitas secara normal kembali," ucap Cotta.

Dalam forum yang sama, Asisten Deputi Wilayah bidang Kepesertaan, Arif Zahari selaku moderator pada acara tersebut menyampaikan tentang kondisi perusahaan (khususnya di Jakarta) yang terkena dampak secara langsung dari wabah covid 19. 

Menurutnya terdapat penurunan pendapatan dibeberapa perusahaan seperti pada sektor perdagangan, jasa umum, dan pariwisata. Namun ada pula perusahaan yang mengalami kenaikan pendapatan. Di antaranya perusahaan pada sektor komunikasi, jasa transportasi (pengantar barang/makanan) dan kesehatan (permintaan alat kesehatan dan vitamin).

Dalam kesempatan tanya jawab, anggota serikat pekerja mengajukan beberapa usulan, yakni agar kegiatan bantuan social bagi masyarakat yang terdampak covid 19 bisa dilakukan secara berkelanjutan. Juga  mengusulkan agar BP JAMSOSTEK ikut memecahkan persoalan terhadap banyaknya perusahaan yang telah menutup usahanya (terutama sektor pariwisata) dan merumahkan para pekerjanya tanpa mendapat gaji.

Menjawab usulan hal tersebut, Cotta menegaskan bahwa bansos memperhatikan kemampuan dana keuangan BPJamsostek. ”Kami mengupayakan untuk melanjutkan program ini,”imbuhnya.

 Dan dalam menjawab persoalan banyaknya perusahaan yang menutup usahanya Cotta juga menjelaskan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini Pemerintah segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang relaksasi iuran.

Pada akhir acara silaturrahmi virtual ini, BP JAMSOSTEK juga menyediakan hadiah bagi peserta yang dapat memperlihatkan sedang menggunakan masker berlogo BPJAMSOSTEK yang diperoleh pada acara bansos di kegiatan May Day beberapa waktu yang lalu. 

Sebagai informasi BPJAMSOSTEK Kanwil DKI Jakarta selama periode bulan Juni 2020 (tanggal 2 Juni 2020 s.d. 10 Juni 2020) ini telah membayarkan klaim jaminan sebesar Rp. 234.542.617.398,- dengan jumlah kasus sebanyak 10.670.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement