Jumat 12 Jun 2020 04:07 WIB

PPDB di Jakarta Utamakan Siswa dari Kalangan tak Mampu

PPDB di Jakarta dilaksanakan secara daring pada masa pandemi Covid-19.

Orang tua murid bersama anaknya saat melakukan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, kamis (11/6). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah resmi membuka PPDB online 2020 untuk calon peserta didik baru bagi semua jenjang pendidikan pada Kamis (11/6) hingga Jumat (3/7)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Orang tua murid bersama anaknya saat melakukan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, kamis (11/6). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah resmi membuka PPDB online 2020 untuk calon peserta didik baru bagi semua jenjang pendidikan pada Kamis (11/6) hingga Jumat (3/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan mengutamakan masyarakat tak mampu pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Ibu Kota secara daring. Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/6).

"Kemudian disesuaikan dengan situasi kondisi demografi Jakarta serta mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan," kata Nahdiana.

Baca Juga

Menurutnya, kebijakan PPDB DKI Jakarta saat ini memberikan ruang bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan di sekolah negeri, serta meminimalisir terjadinya ketimpangan sosial. Menurut dia, keberpihakan tersebut terwujud melalui peningkatan kuota jalur afirmasi untuk jenjang SMP dan SMA dari 20 persen menjadi 25 persen serta jenjang SMK dari 20 persen menjadi 35 persen.

"Di tengah pandemi Covid-19, seluruh proses PPDB seluruhnya dilaksanakan dari rumah secara daring dimulai dari pengajuan akun, pendaftaran/pemilihan sekolah, sampai ke proses lapor diri untuk peserta didik yang lolos seleksi," ucapnya.

Kebijakan PPDB DKI Jakarta diharapkan mampu mengakomodir berbagai latar belakang calon peserta didik sesuai asas PPDB yang objektif, transparan, berkeadilan, akuntabel, serta tidak diskriminatif.

Adapun untuk jalur seleksi PPDB jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, yaitu :

1. Jalur inklusi merupakan jalur yang disediakan untuk anak berkebutuhan khusus

2. Jalur afirmasi merupakan jalur yang disediakan untuk peserta didik dari keluarga kurang mampu.

Selain itu Pemprov DKI Jakarta memberi kesempatan bagi anak dari tenaga kesehatan yang meninggal dalam penanganan Covid-19 untuk bersekolah di sekolah negeri;

3. Jalur zonasi merupakan jalur yang disediakan untuk peserta didik sesuai dengan domisili mereka masing-masing;

4. Jalur Prestasi terdiri dari prestasi akademik dan non akademik;

5. Jalur Pindah tugas orangtua dan Anak Guru merupakan jalur yang disediakan untuk anak anak dari ASN/TNI/Polri yang pindah karena tugas negara dan anak dari guru yang

mengajar di sekolah tujuan CPDB (Calon Peserta Didik Baru);

6. Jalur luar DKI merupakan jalur yang disediakan untuk anak yang berasal dari luar Provinsi DKI Jakarta.

Secara umum, PPDBakan dimulai untuk tahap pra pendaftaran mulai Kamis, 11 Juni 2020 hingga 3 Juli 2020.

Untuk informasi lebih lengkap dapat mengacu pada Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 501 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 dan Buku Panduan PPDB secara Daring Layanan Informasi PPDB Dinas Pendidikan dapat diakses di situs Disdik DKI Jakarta disdik.jakarta.go.id dan ppdb.jakarta.go.id, hotline Telepon/SMS : 021 – 39504050 dan 021 – 39504053, 082114555537, 082114555538, 082114557312, 082114557313.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement