Kamis 11 Jun 2020 23:33 WIB

Jurnalis Santuy Cirebon Berbagi Seribu Masker Karakter

Masker karakter ini sengaja dipesan dan dibagikan kepada anak-anak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja menyelesaikan pesanan masker kain dengan gambar karakter kartun, tokoh dan logo (ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Pekerja menyelesaikan pesanan masker kain dengan gambar karakter kartun, tokoh dan logo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kalangan jurnalis dari berbagai media yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Santuy Cirebon melakukan aksi berbagi masker bagi anak-anak. Hal itu sebagai upaya mereka untuk melindungi anak-anak dari bahaya penyebaran Covid-19.

Untuk melakukan aksi sosial tersebut, Komunitas Jurnalis Santuy Cirebon rela menyisihkan sebagian penghasilan mereka hingga berhasil mengumpulkan seribu buah masker. Masker yang kemudian mereka bagikan kepada anak-anak pun sengaja berupa masker dengan karakter tokoh kartun agar menarik minat anak-anak.

Baca Juga

"Kita pilih masker berkarakter dengan gambar tokoh superhero dan film kartun supaya anak-anak suka dan mau memakai masker," kata Kordinator Aksi bagi masker karekater anak, Faisal, Kamis (11/6).

Masker tersebut kemudian dibagikan secara langsung kepada anak-anak yang berada di sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon, tanpa menggunakan masker. Faisal mengungkapkan, aksi bagi-bagi masker karakter kepada anak-anak itu dilatarbelakangi keprihatinan para awak media di Cirebon melihat masih minimnya kesadaran dan kepedulian orang tua tentang penggunakan masker kepada anak-anak mereka.

"Di jalan-jalan, masih banyak orang tua yang memakai masker, sedangkan anaknya tidak. Itulah alasan yang membuat kami para jurnalis merasa tergerak untuk melakukan aksi ini," tukas Faisal.

Selain itu, lanjut Faisal, aksi tersebut juga didorong karena adanya temuan bayi yang positif di Cirebon. Apalagi, dalam waktu dekat juga akan diberlakukan New Normal di Kota dan Kabupaten Cirebon.

"Penularan Covid- 19 tidak mengenal usia. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban. Lebih baik mencegah  dari pada mengobati," tandas Faisal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement