Kamis 11 Jun 2020 10:48 WIB

14 Pedagang di Pasar Rawa Kerbau Jakpus Positif Covid-19

Positif Covid-19 di Pasar Rawasari bertambah 12 orang berdasarkan tes usap.

 Pedagang sedang mengatur dagangan cabai merah keriting di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang sedang mengatur dagangan cabai merah keriting di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang positif Covid-19 di Pasar Rawasari atau biasa dikenal sebagai Pasar Rawa Kerbau, Jakarta Pusat, bertambah 12 orang berdasarkan tes usap. Total pedagang yang positif virus corona di pasar itu kini menjadi 14 orang.

"Jadi benar ada 14 sekarang pedagang di Pasar Rawasari (Pasar Rawa Kerbau) yang positif Covid-19. Itu secara keseluruhan. Jadi yang di-swab test hari Kamis (5/6) ditemukan positif 1, Jumat (6/6) positif 1, lalu Senin (8/6) 12 orang," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Dicky Alasdik saat dihubungi, Kamis.

Hasil 14 pedagang positif Covid-19 itu berasal dari 202 orang yang menjalani tes usap di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih sebagai langkah deteksi kasus positif Covid-19.

Dari 14 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Pasar Rawa Kerbau itu baik jumlah pedagang yang berdomisili di Cempaka Putih maupun di luar Cempaka Putih memiliki perbandingan yang hampir sama.

"Ada yang domisilinya di luar Cempaka Putih, ada pedagang yang domisilinya di Cakung. Kita koordinasi dengan Puskesmas Kecamatan di domisili mereka. Untuk penanganan lebih lanjut biar petugas medis di lokasi mereka tinggal saja," kata Dicky.

Seluruhnya meski positif Covid-19 namun tidak memiliki gejala yang disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Mereka kami swab test pada saat benar-benar lagi berdagang, lagi pada santai, jadi memang tanpa gejala. Mereka juga kan nggak sadar, tau-tau positif," kata Dicky.

Dicky mengatakan para pedagang yang berdomisili di Cempaka Putih memilih untuk melakukan isolasi mandiri sehingga tidak ada yang dirujuk ke RSD Wisma Atlet.

"Dengan catatan kami terus awasi, Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW yang melakukan pengawasan. Itu (Pengawasan) kan nanti berhubungan juga untuk penyaluran bantuan makanan dari Sudin Sosial karena mereka isolasi mandiri otomatis ga boleh keluar rumah," kata Dicky.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement